DILI, 21 september 2022 (TATOLI)– Menteri Transportasi dan Komunikasi (MTK -tetum), José Agostinho da Silva, telah berkomitmen untuk meningkatkan kecepatan jaringan internet di Timor-Leste dari 200Mbps (Megabytes per second) menjadi 1000Mbps.
“Pemerintah sedang berupaya meningkatkan kecepatan internet dari 0,20Gb (Gigabits) atau setara dengan 200Mbps menjadi 1Gb yaitu 1000Mbps”, kata Menteri José Agostinho, di Colmera, Dili.
Ia menjelaskan, sejak restorasi kemerdekaan pada 2002, Timor-Leste (TL) hanya memiliki 0,20GB atau setara dengan 200 Mbps, tetapi seiring berjalannya waktu pengguna terus meningkat sehingga mengakibatkan jaringan internet berjalan dengan lambat.
Menteri itu pun mengungkapkan, kementerian saat ini mendaftarkan 205 lembaga negara, yang masing-masing menggunakan internet yang dibagikan dari total 200Mbps.
“Kapasitas ini dinilia lebih kecil dari para penguna dan solusinya adalah kementeriannya harus meningkatkan kapasitas bandwidth dari 200Mbps menjadi 1 GB. Artinya dengan kapasitas ini kita bisa membaginya pada para lembaga Pemerintah yang menjadi pengguna,” katanya.
Menurutnya, peningkatan kapasitas 1GB ini menjadi solusi sementara, sampai Pemerintah menyelesaikkan proyek Fiber Optik di Timor-Leste.
Ditanya mengenai harga kuota internet yang mahal, Menteri José mengatakan bahwa Pemerintah sendiri masih menyewa satelit sehingga ini berdampak pada harga kapasitas internet yang diberikan pada operator telekomunikasi dan sampai kepada para pengguna itu sendiri.
Sebelumnya, Pemerintah Timor-Leste dan perusahaan Alcatel Submarine Network (ASN) pada mei 2022, telah menandatangani perjanjian untuk akuisisi dan pemasangan koneksi digital dari Timor-Leste, melalui kabel bawah laut serat optik (Fiber Optic) dari Darwin dan Port Hedland di Australia.
Proyek tersebut bernilai $38,6 juta yang berdurasi 18 bulan yang dihitung dari 01 juni 2022 hingga 31 januari 2024.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz