DILI, 17 Agustus 2022 (TATOLI)— Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (MKAE), Joaquim Amaral, mengatakan Perusahaan internasional Pelican Paradise akan melibatkan perusahaan nasional dalam proyek konstruksi Hotel Bintang lima (5) di Tasitolu, Dili.
“Kami melakukan rapat dengan pihak Pelican Paradise dan meminta kepada mereka untuk melibatkan perusahaan Nasional Timor-Leste dalam investasi tersebut. Jadi, diskusi sedang dilakukan, dan kita menunggu pertemuan selanjutnya,” kata Menteri MKAE, Joaquim Amaral pada wartawan di Istana Kepresidenan Bairro Pite Dili, selasa.
Berita terkait : Pelican Paradise presentasikan desain hotel bintang lima kepada Pemerintah
Dijelaskan, peluncuran batu pertama pada proyek Pelican Paradise akan dilakukan pada november 2022 ini. Saat ini masih dalam proses konsultasi desain dengan Kementerian Pekerjaan Umum (MOP-tetun).
“Jika proyek konstruksi tersebut dilaksanakan, akan mencakup zona Tasitolu menjadi tempat yang menarik,” paparnya.
Pejabat itu mengutarakan, peluncuran batu pertama sering ditunda sejak maret hingga akan dilakukan lagi pada November ini. Itu semua terjadi karena adanya proses desain dan teknik yang harus disetujui oleh pihak terkait termasuk MOP.
“Kami meminta kepada mereka, saat melakukan peluncuran batu pertama harus langsung memulai tahap konstruksi. Sehingga saat ini mereka sedang mempersiapkan tenderisasi pada perusahaan yang akan terlibat dalam proyek konstruksi. Menurut jadwal tender tersebut akan selesai sesuai jadwal. Jadi, diharapkan pada agustus akan adanya penandatanganan kontrak dengan perusahaan yang terlibat,” tegasnya.
Berita terkait : Bangun hotel bintang lima, Pemerintah TL-Pelican Paradise tandatangani SIA
Proyek konstruksi akan menggunakan biaya sekitar $200 juta lebih dan akan berlangsung selama tiga tahun. Proyek itu akan membangun hotel berbintang lima dengan total 300 kamar, pusat ruang pertemuan yang dapat menampung 500 orang, 10 villa, restoran dengan fasilitas internasional, tujuh taman, fitness sport, lapangan golf, sky bridge dan lainnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz