DILI, 16 agustus 2022 (TATOLI)—Pemerintah Jepang mendukung dana senilai $1.3 juta kepada Timor-Leste. Dana tersebut akan digunakan untuk merealisasikan program pengembangan sumber daya manusia (SDM) pada PNS (Pegawai Negeri Sipil).
Bantuan tersebut diberikan melalui penandatanganan Project for Human Resources Development Scholarship (JDS) yang dilakukan Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Timor-Leste, Masami KINEFUCHI, dan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Adalgiza Albertina Xavier Reis Magno.
Penandatanganan Exchange of Notes dari Proyek Perjanjian Hibah (G/A) untuk JDS juga ditandatangani Kepala Perwakilan Kantor Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) Timor-Leste, Ko GOTO, di kantor Kementerian Luar Negeri dan Kerja sama, Pantai Kelapa, Dili, selasa ini.
Menteri Adaljiza Magno mengatakan penandatanganan Exchange of Notes JDS 2022 sebesar 172,000,000.00 (seratus tujuh puluh dua juta Yen Jepang setara dengan sekitar US$ 1,3 juta) itu akan mendukung PNS Timor untuk mendapatkan beasiswa belajar di Jepang.
“Jadi ini dikhususkan kepada PNS kita di seluruh teritori, Nantinya, mereka akan dapat mengambil pembelajaran sesuai dengan bidang kerja mereka, tetapi dibutuhkan mereka yang memiliki pengetahuan dalam berbahasa inggris,” ucap Menteri Adaljiza.
Sementara, Dubes Masami KINEFUCHI mengatakan selama lebih dari 20 tahun, Jepang telah mendukung pembangunan bangsa Timor-Leste dalam berbagai aspek seperti pembangunan infrastruktur, diversifikasi industri dan perluasan layanan sosial.
Menurutnya, pengembangan sumber daya manusia adalah bidang bantuan yang sangat penting. Karena, SDM adalah fondasi pembangunan dan kemakmuran suatu bangsa. “Ini sangat penting ketika Anda memikirkan tentang aksesi Timor-Leste ke ASEAN di masa depan,” paparnya.
Sejauh ini, lebih dari 2.000 orang telah diundang untuk berpartisipasi dalam kursus akademik dan pelatihan di Jepang, dan di antara mereka lebih dari 100 telah belajar di universitas Jepang yang bertujuan untuk memperoleh gelar akademik masing-masing.
“Saya percaya program ini akan menjadi kesempatan yang baik bagi para pemimpin muda Timor tidak hanya untuk mendapatkan keahlian tetapi juga untuk berhubungan dengan para pemimpin muda yang sama dari negara-negara Asia lainnya yang belajar di Jepang,” bebernya.
Tujuan Proyek JDS, untuk mendukung PNS muda pemerintah guna memperoleh keterampilan perencanaan dan implementasi di sekolah pascasarjana di universitas terkemuka Jepang. Dukungan ini juga untuk memperkuat kemitraan antara Jepang dan Timor-Leste.
Sejak proyek JDS (1 periode) dimulai pada 2018 di Timor-Leste, 29 PNS telah belajar di Jepang. Di antara mereka, tujuh (7) telah menyelesaikan gelar master.
Berdasarkan Nota Kesepahaman yang ditandatangani selasa ini, tujuh PNS lainnya akan dipilih untuk melanjutkan studi mereka mulai tahun depan di bidang administrasi publik, sistem hukum, kesehatan, pendidikan, pariwisata, transportasi, dan pengembangan lingkungan.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz