DILI, 12 Agustus 2022 (TATOLI) – Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK), Adaljiza Albertina Xavier Reis Magno, mengatakan, Pemerintah Timor-Leste sedang melakukan negosiasi dan berunding dengan Republik Indonesia, untuk menyelesaikan masalah pembayaran visa, jika ingin mengunjungi negara tersebut.
“Dirinya selaku MNEK telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. Dimana dalam pertemuan yang melibatkan kehadiran kedua Kepala Negara saat kunjungan yang dilakukan Presiden Republik, José Ramos Horta ke Indonesia. Dalam pertemuan dibicarakan juga bagaimana menyelesaikan masalah visa tersebut dalam waktu dekat ini,” kata Menteri Adaljiza kepada Tatoli di Fatuhada, Dili.
Dikatakan, masalah yang dihadapi adalah orang Timor-Leste harus membayar visa masuk ke Indonesia dan warga negara Indonesia tidak perlu melakukannya untuk memasuki wilayah Timor.
Sementara, Wakil Menteri Dalam Negeri, António Armindo, menambahkan, MNEK masih berdiskusi dengan Pemerintah Indonesia mengenai negosiasi tersebut.
“Ketika tidak ada hasil yang baik, situasinya perlu diperbaiki. Karena, ketika tidak ada timbal balik antara kedua negara, maka tidak ada keadilan”, jelasnya.
Pejabat itu juga menekankan bahwa, jika Pemerintah Timor-Leste mengizinkan visa gratis bagi orang Indonesia untuk masuk ke Timor-Leste, maka Pemerintah Indonesia harus menghadapi situasi yang sama dengan masuknya orang Timor-Leste ke Indonesia.
António Armindo juga menyebutkan bahwa Kementerian Dalam Negeri pada 10 Agustus lalu mengirim aturan resolusi ke Perdana Menteri untuk membahas masalah tersebut dalam pertemuan Dewan Menteri.
“Jika kita ingin masuk wilayah Indonesia, maka harus membayar visa senilai Rp.500.000 atau setara dengan $35”, katanya.
Dilain pihak, aturan resolusi pemerintah No. 25/2019 tertanggal 18 September, disebutkan, Pemerintah Timor-Leste mengizinkan warga negara Indonesia untuk masuk ke negara ini dengan tidak membayar visa masuk.
Reporter : Domingos Piedade Freitas
Editor : Maria Auxiliadora (penerjemah : Armandina Moniz)