DILI, 12 juli 2022 (TATOLI)- Badan organisasi internasional siap mendukung Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (MEJD – tetum) dan Pusat Nasional Chega, Institut Publik (CNC, IP), untuk memberikan literasi pendidikan mata pelajaran sejarah Rekonsiliasi dan Pembangunan Perdamaian di setiap sekolah di Timor-Leste.
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) dan Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA) merupakan dua Badan organisasi internasional yang siap mendukung penyediaan literasi pendidikan terkait sejarah TL.
Direktur UNESCO Jakarta, Mohamed Djelid melalui video conference mengatakan pihaknya menganggap literasi untuk sejarah dan pembangunan perdamaian negara adalah penting untuk dunia Pendidikan.
“Ini akan membantu generasi baru mengetahui sejarah masa lalu sebagai identitas orang Timor-Leste,” kata Direktur UNESCO Jakarta Mohamed Djelid di Hotel Novo Turismo, Lecidere, selasa ini.
Dikatakan, UNESCO menganggap pentingnya literasi mengingat semua sejarah untuk mengubah pola pikir masyarakat dan berkontribusi pada pembangunan perdamaian di Timor-Leste.
Sementara itu, Menteri MEJD, Armindo Maia mengatakan Timor-Leste adalah negara yang memiliki sejarah panjang dan sudah saatnya memastikan semua generasi baru dengan pendidikan literasi untuk sejarah dan pembangunan perdamaian.
“MEJD siap berkoordinasi dengan KOICA, UNESCO, dan juga CNC untuk fokus pada leterasi sejarah dan pembangunan perdamaian di Timor-Leste. Karena ini, untuk mengubah mentalitas dan menghindari kekerasan dan kriminalitas,” ucapnya.
Disebutkan, mata pelajaran tentang literasi pendidikan sejarah ini akan diajarkan di sekolah menengah pertama (SMP) di seluruh negeri karena sejak tahun 2001 pelajaran sejarah di semua sekolah difokuskan pada sejarah Indonesia dan internasional.
Dilain pihak, Direktur CNC, Hugo Fernandes menjelaskan pihaknya bekerjasama dengan MEJD untuk mengelaborasi manual pengajaran guna mendukung guru dalam proses belajar mengajar.
Ada tiga komponen pengajaran diantaranya, menyediakan buku pedoman mengajar bagi guru sebagai buku panduan, komponen digitalisasi membantu siswa dapat mengakses artikel sejarah serta manajemen perpustakaan sejarah.
Perwakilan PBB di Timor-Leste, Roy Trivedy mengatakan, pihaknya menganggap program ini dapat membantu TL untuk menyembuhkan semua rasa sakit dan penderitaan yang menggores fisik dan mental masyarakat.
Dikatakan, pendidikan sejarah literasi akan membangun mentalitas generasi baru yang baik guna membangkitkan pemikiran positif di masa depan.
Diketahui, proyek ini diprakarsai MEJD, CNC dan didanai KOICA sebesar $5 juta. Proyek ini akan dilaksanakan dalam tiga tahun terhitung 2022 hingga 2025.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz