DILI, 12 juli 2022 (TATOLI)–Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Timor-Leste (MNEK), Adaljiza Magno, selasa ini menandatangani buku belasungkawa di Kedutaan Besar Jepang di Dili atas wafatnya, Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe yang tertembak dan tewas saat berkampanye di Kota Nara, Jepang.
Dalam buku belasungkawa, Menteri Adaljiza Magno atas nama Pemerintah dan rakyat Timor-Leste, menuliskan pesan rasa hormat dan pesan kehilangan atas meninggalnya Perdana Menteri terlama Jepang, Shinzo Abe.
Berita terkait : Mantan PM Jepang wafat, Presiden Horta sampaikan belasungkawa
“Pemerintah dan Rakyat Republik Demokratik Timor-Leste ingin menyampaikan duka cita yang mendalam dan belasungkawa yang tulus kepada Pemerintah dan Rakyat Jepang atas meninggalnya Tuan Shinzo Abe pada 8 Juli 2022,” tulisnya.
Menteri Magno dalam pesannya memandang mendiang Shinzo Abe sebagai salah satu tokoh cerita demokrasi yang mengangkat kembali dasar-dasar nilai-nilai demokrasi, harga mati untuk kebebasan dan hak asasi manusia, toleransi, dan kebaikan.
Berita terkait : Shinzo Abe wafat, PM Taur : Hari yang sedih bagi negara Asia Pasifik
“Kami sangat berduka atas meninggalnya salah satu tokoh cerita demokrasi yang mengangkat kembali dasar-dasar nilai-nilai demokrasi. Saya ingin menyampaikan simpati dan belasungkawa terdalam kami dan doa serta pikiran kami bersama keluarga yang ditinggalkan dan semoga Tuhan memberikan ketabahan dan keberanian kepada mereka di masa sulit ini,” tulisnya dalam buku belasungkawa.
Shinzo Abe adalah seorang politisi Jepang yang menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang terlama dalam sejarah Jepang.
Berita terkait : Parlemen setujui ‘votos de pesar’ atas wafatnya Shinzo Abe dan José Eduardo
Shinzo Abe meninggal pada usia 67, setelah ditembak saat memberikan pidato di Kota Nara, Jepang.
Reporter : Camilo de Sousa
Editor : Nelia Borges (penerjemah : Armandina Moniz)