DILI, 07 juli 2022 (TATOLI)– Pusat Studi untuk Perdamaian dan Pembangunan (CEPAD-Centro de Estudos para a Paz e Desenvolvimento) dan Uni Eropa (UE) meluncurkan Buku Panduan pertama akses masyarakat pada informasi publik.
Pembuatan buku panduan warga dibiayai Uni Eropa dengan inisiatif ‘Memastikan akuntabilitas Pemerintah terhadap Covid-19 dan meningkatkan Kebebasan dan Akses terhadap Informasi di Timor-Leste’. Proyek dua tahun (2020-2022) tersebut dilaksanakan CEPAD.
Buku tersebut sebagai manual yang bertujuan memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang tersimpan di lembaga-lembaga negara sebagai bagian dari hak konstitusional mereka untuk mengakses informasi.
Berita terkait : CEPAD dan Uni Eropa promosikan hak kebebasan akses informasi masyarakat
Tujuan utama proyek ini untuk mempromosikan dan meningkatkan pemahaman warga, khususnya hak perempuan untuk mengetahui dan mengakses informasi publik yang relevan guna menunjang kehidupan mereka melalui akses pendidikan, fasilitas kesehatan, dan sumber daya lainnya yang berkualitas.
Duta Besar UE di Timor-Leste, Andrew Jacobs mengatakan akses ke informasi adalah kunci kuat untuk pembangunan. Karena itu, Uni Eropa mendukung Pemerintah Timor-Leste semaksimal mungkin melalui berbagai cara, termasuk mendukung CEPAD, agar warga negara Timor-Leste dapat mengakses informasi dengan baik.
“Ini untuk mengetahui hak-hak mereka dan sepenuhnya memahami untuk membuat keputusan yang tepat, dan juga untuk memantau situasi yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka,” kata Andrew Jacobs, di Hotel Novo Turismo, Dili, rabu.
Acara peluncuran tersebut dihadiri Menteri Urusan Parlemen dan Komunikasi Sosial (MAPKOMS), Francisco Martins da Costa Pereira Jerónimo, didampingi Sekretaris Negara urusan Kesetaraan dan Inklusif (SEII), Maria do Rosário Fátima Correia. Selain itu, turut hadir pula, Kelompok Kerja Nasional untuk Kebebasan Informasi, perwakilan masyarakat, focal point lokal, pegawai negeri dari 12 kotamadya termasuk RAEOA, otoritas lokal, organisasi masyarakat sipil dan akademisi.
CEPAD adalah organisasi non-pemerintah lokal yang didirikan pada tahun 2007 sebagai tanggapan atas krisis sosial-politik tahun 2006. Misinya adalah menggunakan penelitian dan dialog kolaboratif untuk memajukan pemahaman tentang isu-isu terkait konflik dan tantangan utama bagi konsolidasi demokrasi perwakilan di Timor-Leste.
Dengan dana hibah dari Instrumen Eropa untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (EIDHR), CEPAD akan mempromosikan pendidikan kewarganegaraan dan keterlibatan guna memastikan akuntabilitas Negara terkait dengan kegiatan Covid-19.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz