iklan

KESEHATAN, DILI

Kemenkes larang pemberian obat Dexamethasone dan Simvastatin pada pasien

Kemenkes larang pemberian obat Dexamethasone dan Simvastatin pada pasien

Obat dexamethasone. Foto/Google

DILI, 20 juni 2022 (TATOLI)—Kementerian Kesehatan (Kemenkes), melarang sementara pemberian obat Dexamethasone dan Simvastatin kepada pasien. Karena, kedua obat tersebut tidak memenuhi standar.

Direktur Nasional Farmasi dan Obat-obatan dari Kemenkes, Delfim Ferreira, mengatakan kementerian  melarang sementara pemberian dua obat tersebut kepada pasien.

“Dari laporan yang didapatkan setelah bekerja sama dengan laboratorium Australia melakukan  tes  pada lima item obat dan menurut kategori yang diberikan kepada Badan Penyimpanan Obat-Obatan dan Peralatan Medis (SAMES), ada dua item yang hasilnya, tidak memenuhi standar. Dua item obat tersebut adalah Dexamethasone dan Simvastatin. Dua obat itu  dibeli dari India,” kata Direktur Delfim pada wartawan di Kampung Alor Dili, senin ini.

Dijelaskan, dari hasil tes itu Kemenkes langsung mengambil langkah dengan meminta kepada pihak rumah sakit dan otoritas kesehatan di seluruh wilayah untuk menghentikan penggunaan sementara dua obat tersebut kepada pasien.

“SAMES mendistribusi obat tersebut sekitar tahun 2020 dan 2021. Namun, hingga saat ini, tidak ada laporan bahwa obat tersebut mengakibatkan kematian, dan belum ada laporan  dari masyarakat.  Karena, itu  kami ingin menjaga kualitas obat, sehingga mengirim lima item obat itu ke Australia untuk dilakukan tes,” ujarnya.

Foto google

Menurutnya, kerjasama dengan Australia, hanya memberikan lima item obat untuk dites secara gratis. Harapannya,  kedepannya Kemenkes berusaha untuk menambah kuota tes item obat, namun dibayar.

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Odete Maria Freitas Belo mengungkapkan, pihaknya berinisiatif mengirim lima item obat untuk dites, sehingga terdeteksi dua obat yang tidak berkualitas.

“Kita harus telusuri proses pengiriman obat dari pabrik hingga ke TL. Saat ini kami baru mulai lakukan tes pada obat. Ini merupakan suatu pengalaman dari SAMES dan bagian Farmasi untuk melihat kembali laporan tenderisasi,” jelasnya.

Dikatakan, Kemenkes siap untuk mendirikan laboratorium, namun sebelumnya harus dipersiapkan sumber daya manusia.

Dexamethasone adalah obat antiradang yang digunakan pada berbagai kondisi peradangan, seperti reaksi alergi, penyakit autoimun, atau radang sendi. Selain itu, obat ini bisa dikombinasikan dengan obat lain untuk menangani multiple myeloma.  Dexamethasone merupakan obat kortikosteroid yang bekerja dengan menghambat pengeluaran zat kimia tertentu di dalam tubuh yang bisa memicu peradangan. Obat ini juga memiliki efek imunosupresan atau penekan sistem kekebalan tubuh.

Sementara itu, Simvastatin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan jumlah kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) di dalam darah. Dengan begitu, risiko terjadinya komplikasi akibat kolesterol tinggi, seperti serangan jantung atau stroke akan menurun.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!