iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL

KTT Energi dan Mineral TL ke-4, ANPM: kesempatan promosikan 13 blok tersisa

KTT Energi dan Mineral TL ke-4, ANPM: kesempatan promosikan 13 blok tersisa

Ketua Otoritas Nasional Perminyakan dan Mineral (ANPM), Florentino Soares Ferreira. Foto ANPM

DILI, 14 juni 2022 (TATOLI)– Ketua Otoritas Nasional Perminyakan dan Mineral (ANPM), Florentino Soares Ferreira menilai Konferensi Tingkat Tinggi Energi dan Mineral Timor-Leste (TL) ke-4 adalah kesempatan bagi Pemerintah untuk mempromosikan 13 blok yang tersisa di onshore dan offshore.

Offshore mengatur tentang  bangunan atau struktur yang di bangun di atas laut dengan kedalaman tertentu sebagai penopang kegiatan proses eksplorasi dan eksploitasi Minyak dan Gas Bumi. Sementara, Onshore  merupakan, bangunan atau struktur yang di bangun di daratan dengan sebagai penopang kegiatan proses eksplorasi dan eksploitasi Minyak dan Gas Bumi.

“KTT ini untuk menarik investor dan memperkenalkan blok yang tersisa karena ke-lima blok telah dimenangkan oleh para perusahaan minyak dimana tiga blok di onshore dan dua di offshore,” ungkap Florentino Soares Ferreira di KTT Energi dan Mineral TL ke-4 yang digelar di City 8, selasa ini.

Berita terkait : ANPM umumkan perusahaan terpilih untuk eksplorasi minyak dan gas

Sebelumnya pada 2019, Pemerintah meluncurkan 18 blok di offshore dan onshore dan pada 22 April 2022, dimana ANPM mengumumkan tiga perusahaan minyak internasional dan dua perusahaan nasional yang telah memenangkan tender publik untuk eksplorasi minyak dan gas alam cair (LNG) di laut lepas dan darat.

Untuk eksplorasi darat telah terpilih dua perusahaan nasional yaitu, Timor GAP, E.P dan ETO, Lda dan satu perusahaan internasional, HTS Exploration Ltd dari Kazakhstan.

Sementara itu, untuk kegiatan eksplorasi di laut lepas telah terpilih, dua perusahaan yakni, perusahaan internasional, Eni Australia B.V dan Santos.

Berita terkait : KTT Energi dan Mineral ke-4 digelar, 250 pemimpin energi internasional ikuti berpartisipasi

Ia menjelaskan, TL saat ini telah mencapai 15 proyek perminyakan yang terdiri dari enam (6) di daratan dan sembilan (9) di laut lepas. Semua proyek ini beberapa dalam proses eksplorasi, baru dikembangkan dan lainnya.

Ketua ANPM juga mengingatkan akan proyek minyak Bayu Undang yang akan berhenti pada Oktober tahun ini, sehingga ini menjadi pertanda bagi Pemerintah untuk berupaya lebih keras dalam mempromosikan blok yang tersisa dan menarik perhatian investor.

“Bayu undang akan berhenti memproduksi minyak pada Oktober tahun ini jika kita tidak berupaya maka kita tidak akan mendapatkan dana perminyakan seperti yang kita ketahui dana perminyakan adalah satu-satunya dana yang digunakan untuk membiayai pembangunan negara,” katanya.

Berita terkait : Tiga sumur minyak Proyek Bayu-Undan hasilkan pendapatan $700 juta

Disebutkan, hasil eksplorasi dari Bayu Undang telah memberikan kontribusi sekitar $30 miliar untuk dana perminyakan dimana Pemerintah TL telah mengunakan sekitar $12 miliar untuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahunan.

“Dana yang ada masih masih tersisa sedikit dan sekarang kita berupaya untuk menarik investor untuk temukan minyak di blok yang ada dan juga kita memberikan kesempatan pada pengusaha Timor untuk bisa berpartisiapsi dalam proyek Perminyakan dan mineral,” tuturnya.

Meskipun begitu Ketua ANPM menyayangkan kurangnnya partisipasi pengusaha Timor dalam proyek perminyakan yang ada di Timor-Leste dan tetntunya perlu ditingkatkan menjadi 20% hingga menjadi pemilik proyek karena sebelumnya hanya sekitar 0,2% partisipasi.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!