DILI, 06 juni 2022 (TATOLI)— Perdana Menteri (PM) Timor-Leste (TL), Taur Matan Ruak meminta kepada para tenaga kerja TL yang bekerja di Australia dan Korea Selatan untuk bekerja didalam sistem yang diterapkan kedua negara.
Demikian hal itu dikatakan, PM Taur kepada 214 tenaga kerja TL yang akan bekerja di Australia, dalam acara penandatanganan surat kontra kerja yang disaksikan langsung Duta Besar (Dubes) Australia di Timor Leste (TL), Bill Costello. Acara penandatanganan di lakukan di Aula Delta Nova, Komoro, Dili, senin ini.
“Saya minta kalian (tenaga kerja) untuk bekerja didalam sistem yang telah terapkan dua pemerintah tersebut. Tidak boleh keluar dari sistem seperti para tenaga kerja lainnya pada tahun lalu,” kata PM Taur.
Berita terkait : Keluar dari sistem, naker di Australia kehilangan perlindungan pemerintah
PM, Taur juga mengatakan lowongan pekerjaan di TL masih belum cukup. Jadi, jalan terbaik untuk mengurangi angka penganguran, Pemerintah bekerja sama dengan Australia dan Korea Selatan untuk menerima tenaga kerja TL untuk bekerja disana.
“Kesempatan yang baik bagi kalian semua anak-anak saya. Meskipun dengan berat hati keluarga kalian harus melepaskan kepergian kalian. Namun, mereka semua akan bahagia saat kalian mengirim uang kepada mereka, dan hadiah bagi mereka jika kalian datang membawa perubahan. Mereka akan bahagia. Kalian harus menunjukan perilaku yang baik, dan yang buruk ditinggalkan disini. Saya mohon kepada kalian harus berkontribusi dalam perilaku yang baik sehingga kerjasama ini akan terjalin,” kata PM Taur melalui siaran pers yang diakses Tatoli.
Sementara itu, PM Taur juga meminta kepada pihak keluarga dari para tenaga kerja, untuk menggunakan uang hasil kerja dengan baik dan harus sesuai dengan kebutuhan sehari-hari saat mendapatkan kiriman uang.
Berita terkait : Agensi tolak tenaga kerja keluar dari sistem ikut Program PALM Scheme
Dilain pihak, Dubes Australia, Bill Costela mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah TL melalui Sekretariat Pelatihan Profesional Ketenagakerjaan (SEFOPE), yang bekerja sama dengan Australia untuk mengirim tenaga kerja di negara kanguru tersebut.
Selama mandat Pemerintah Konstitusi ke delapan, sejak tahun 2018 hingga saat ini, sekitar tiga ribu tenaga kerja yang telah bekerja di Australia. Sejak januari hingga juni 2022, SEFOPE telah mengirim 1.000 lebih tenaga kerja dan ini merupakan angka yang tinggi sejak 2012 SEFOPE mengirim naker ke Australia.
Sejak 2012 hingga juni 2022, pemerintah TL telah mengirim 6.130 tenaga kerja ke Australia. Dari angka tersebut 1.829 masih bekerja disana dan sisanya telah pulang ke TL, karena kontrak kerja telah selesai. Hasil dari mengirim naker ke Australia dari tahun 2012 hingga 2022, telah memasukan anggaran sebesar $33 juta.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz