DILI, 23 Mei 2022 (TATOLI) – Universitas Nasional Timor Lorosa’e (UNTL) dan Organisasi Antar Pemerintah Negara-Negara yang Terkena Dampak Konflik (g7+), mengadakan seminar internasional untuk proses pembangunan dan perdamaian Negara Timor-Leste, setelah 20 tahun Restorasi Kemerdekaan.
Rektor UNTL, João Soares Martins mengatakan, tujuan dari seminar internasional dengan tema Two Decades Of Peace Building And Statebuilding Challenges And Opportunites (Dua Dekade Tantangan dan Peluang Pembangunan Perdamaian Dan Pembangunan Negara) tersebut untuk membahas isu pembangunan negara ini dan perdamaian selama 20 tahun terakhir.
“Kami mengadakan konferensi ini untuk melihat tantangan selama 20 tahun dalam restorasi kemerdekaan. Hari ini, kami berbagi pengalaman dengan anggota g7+ lainnya untuk memperkuat Rule of Law dan Demokrasi”, kata Rektor UNTL itu kepada wartawan di Kampus UNTL Hera, Dili, senin ini.
Sementara itu Sekretaris Jenderal g7+, Hélder da Costa, mengatakan seminar ini dilakukan dengan mengundang pembicara nasional dan internasional untuk merenungkan kemajuan pembangunan Timor-Leste.
“Kita perlu melihat transisi dari kemajuan sosial ekonomi dan posisi negara secara internasional. Sebagian besar negara mengagumi kemajuan pembangunan negara ini selama 20 tahun terakhir,” tuturnya.
Hélder da Costa mengingatkan bahwa Presiden Timor-Leste meminta agar TL dapat bekerja sama dalam kemitraan dengan semua entitas untuk meningkatkan pembangunan negara. “Timor Leste diakui dunia sebagai negara cinta damai”, tegasnya.
Dalam seminar tersebut dihadiri oleh, Presiden Republik, José Ramos Horta, mitra nasional dan internasional, mahasiswa, anggota Pemerintah, dan tamu undangan lainnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz