DILI, 14 mei 2022 (TATOLI)—Pemerintah Timor-Leste (TL) bersama dengan mitra USAID (Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat), sabtu ini meluncurkan kompetisi Tais Nasional yang diikuti perwakilan dari 12 kotamadya termasuk RAEAO.
Kegiatan tersebut diikuti 13 kelompok kerajinan Tais dari 13 kotamadya termasuk REAOA–Oe-Cusse. Kegiatan itu secara resmi dibuka Duta Besar Portugal untuk Timor-Leste, Perwakilan USAID melalui program Tourism for All, Peter Semone, Menteri Pariwisata, Perdagangan dan Industri, José Lucas do Carmo da Silva, Ketua PKI (Patrimonio Kultural Imaterial), Manuel Smith dan juga lainnya.
Berita terkait: Tais Timor resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda yang perlu dilindungi
Perwakilan USAID melalui program Tourism For All, Peter Semone menegaskan bahwa tugas USAID di bidang pariwisata untuk melihat bagaimana bisa mengembangkan pariwisata di TL, dengan konsep mengerti identitas orang Timor dan budayanya.
“Saya lihat Tais ini memang inti identitas kebudayaan TL di bidang pariwisata,” ungkap Peter pada pembukaan kompetisi di Centro Conveções Dili (CCD), sabtu ini.
Menurutnya, pariwisata harus dikembangkan oleh semua orang dengan diikuti seluruh masyarakat di setiap kotamadya dan USAID melalui program Tourism for All juga mempromosikan pariwisata di TL dengan moto ‘Ha’u Nia Timor-Leste’.
Berita terkait : Festival Tais : 42 kelompok pengrajin ikut berpartisipasi
Ketua PKI (Patrimonio Kultural Imaterial), Manuel Smith menegaskan komitmen mereka untuk tetap berusaha dan mengupayakan segala kemungkinan untuk mempromosikan produk Tais baik dalam negeri maupun di luar negeri.
“Kami melakukan berbagai kegiatan untuk mempromosikan Tais. Salah satunya akan menerapkan seragam Tais untuk semua pegawai, memulai kembali penelitian Tais di kotamadya Liquiça dan yang lainnya,” ungkapnya.
Manuel Smith juga meminta kepada Pemerintah untuk bisa menerapkan rencana pendirian Institusi khusus untuk PKI agar bisa bekerja lebih baik dalam menjaga semua warisan budaya Timor-Leste, tidak hanya untuk tais tetapi untuk warisan lainnya yang ada di TL seperti Uma Adat dan lainnya.
Menteri Pariwisata, Perdaganan dan Industri, José Lucas do Carmo da Silva dalam sambutannya meningatkan akan pentingnya kegiatan tersebut untuk menghidupkan kembali budaya dan jiwa seni dari kalangan masyarakat khususnya kaum perempuan yang melekat dengan proses pembuatan Tais.
“Ini sanggat penting untuk mengingatkan kembali tradisi yang sudah diajarkan oleh leluhur dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaganya serta melestarikannya,” ucapnya.
Menanggapi permintaan PKI, Menteri José siap untuk mengusulkan ide dan gagasan tersebut kepda Dewan Menteri untuk di diskusikan. Karena, akan memberi dampak positif bagi sektor pariwisata di Timor-Leste.
Dalam kesempatan ini, Ia juga berterima kasih kepada setiap mitra yang selama ini mendukung pemerintah dalam melestarikan produk Tais seperti USAID, UN Women, Timor Aid, UNESCO dan yang lainnya.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz