DILI, 5 Mei 2022, (TATOLI)- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Asosiasi Kebidanan Timor-Leste (APTL), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Kependudukan PBB (UNFPA) dan mahasiswa jurusan Kebidanan Universidade Nasional Timor Lorosa’e (UNTL) merayakan 100 tahun Hari Bidan Internasional (International’s Confederation Midwives Day-ICM).
Perwakilam WHO di Timor-Leste (TL), Arving Mathur menyatakan apresiasinya yang tulus kepada semua Bidan di TL yang telah bekerja keras dalam memberikan pelayanan persalinan bagi ibu hamil.
“Di TL, pelatihan kebidanan dimulai sejak 1986 dan hasil survey kebidanan diseluruh dunia, mencatat sejak tahun 1900 hingga 2015, angka kematian ibu dan anak berkurang,” kata Arvind Mathur dalam sambutannya pada peringatan 100 tahun Hari Bidan Internasional, di CCD, Caicoli Dili, kamis ini.
Dikatakan, TL merupakan salah satu dari delapan negara di dunia yang telah mencapai tujuan pembangunan millenium.
Dijelaskan, WHO telah lama berkomitmen untuk mendukung Kemenkes melalui kebidanan dengan memberikan peningkatan kapasitas untuk mengurangi angka kematian pada bayi yang baru lahir dan ibu hamil.
Sementara itu Perwakilan dari UNFPA di TL, Lorna Rolls mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan APTL sejak asosiasi tersebut didirikan selama 20 tahun lalu.
“Kami sangat yakin, asosiasi kebidanan yang kuat menjadi dasar untuk mengembangkan hubungan yang kuat, antara profesional kebidanan dan pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah, mitra pembangunan, dan profesional kesehatan lainnya,” ujar Lorna.
Dijelaskan, UNFPA mengamati bahwa kemajuan APTL berkembang dengan baik di Timor-Leste. Untuk itu diperlukan dukungan yang lebih berkelanjutan bagi para bidan dan memastikan APTL dapat menghadiri beberapa konfederasi dibidang internasional.
Dilain pihak, Ketua APTL, Dra. Lidia Gomes mengatakan Timor-Leste merupakan salah satu anggota Konfederasi Bidan Internasional (ICM) dan menunjukkan kemajuan positif karena mampu dalam berdedikasi.
“Kemajuan menunjukkan bahwa pada tahun-tahun angka kematian lebih 525 dari 100 ribu ibu hamil dan turun menjadi 218 dari 100 ribu bayi yang baru lahir,” jelasnya.
Dikatakannya, ada 822 bidan yang ditempatkan di fasilitas kesehatan di seluruh wilayah TL. Itu termasuk di Klinik dan Rumah Sakit Nasional Guido Valadares.
Berdasarkan program Kemenkes pada tahun 2030 akan ditempatkan dua bidan, dua perawat dan satu dokter, serta staf lainnya di setiap desa.
“Diketahui 1.016 mahasiswa sedang melanjutkan studi di jurusan kebidanan di UNTL. Kami pastikan mereka bisa menjadi bidan generasi baru yang menyelamatkan nyawa masyarakat, khususnya ibu dan bayi baru lahir,” paparnya.
Hari Bidan Internasional diperingati 5 Mei setiap tahunnya. Penetapan tanggal 5 Mei sebagai Hari Bidan Internasional sudah dimulai sejak tahun 80-an. Tetapi, secara formal diresmikan pada tahun 1992.
Salah satu tujuan diperingatinya Hari Bidan Inernasional adalah untuk mengkampanyekan peran penting bidan dalam kehidupan manusia terutama yang berhubungan dengan persalinan dan juga kesehatan reproduksi.
Hari Bidan Internasional juga dimanfaatkan sebagai tolak ukur peningkatan kualitas bidan yang ada saat ini di mana bidan memiliki peran yang sangat penting tidak hanya untuk wanita yang hamil tetapi juga untuk seluruh masyarakat.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz