iklan

EKONOMI, POLITIK, INTERNASIONAL

Pertimbangkan VOA untuk TL, Indonesia harap wisman bantu naikkan perekonomian

Pertimbangkan VOA untuk TL, Indonesia harap wisman bantu naikkan perekonomian

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno menerima oleh-oleh dari Dubes Indonesia untuk Timor-Leste, Okto Dorinus Manik, berupa kain tenun dan kopi arabika khas dari Timor Leste. Foto Spesial

DILI, 06 april 2022 (TATOLI)– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno akan mempertimbangkan Visa On Arrival (VOA) untuk Timor-Leste (TL) dan  mengharapkan wisatawan mancanegara (wisman) mampu menaikkan perekonomian Indonesia khususnya melalui pariwisata perbatasan.

Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan hal tersebut usai bertemu dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor-Leste, Okto Dorinus Manik senin (04/04) dan membahas nota kesepahaman (MoU) pariwisata antar negara TL dan Idnonesia yang berisi tentang “joint promotion“.

Berita terkait : Timor-Leste tidak termasuk negara VOA di Bali, KBRI akui  masih bersifat uji coba

“Saya berharap, semoga pariwisata perbatasan alias cross border tourism ini tak sekadar memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, tapi juga mampu menaikan perekonomian dan memperkenalkan destinasi wisata Indonesia di kancah internasional,” ungkap Menparekraf Indonesia dalam akun resmi Media Sosialnya yang diakes Tatoli melalui akun resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Timor-Leste.

Dalam pertemuan tersebut Dubes Okto memberikan oleh-oleh kain tenun dan kopi Arabika khas dari TL kepada Menparekraf, Sandiago dan menurutnya wilayah perbatasan menjadi destinasi wisata yang menarik wisatawan salah satunya perbatasan Timor-Leste.

“Saya terpikir untuk membuat kunjungan ke Indonesia ini menjadi semakin mudah dengan Visa On Arrival (VOA) atau Visa Kunjungan dengan alasan memasuki Indonesia dengan tujuan liburan, bisnis atau kunjungan sosial,” katanya.

Berita terkait : Kedubes TL harus aktif agar WNTL bisa akses VoA kunjungi Indonesia

Dikutip dari ANTARANEWS (05/04), Sandiaga Salahuddin Uno mengharapkan wisatawan mancanegara (wisman) asal negeri tetangga Timor Leste dapat meningkatkan pengeluaran (spending) ketika mengunjungi berbagai wilayah di Republik Indonesia.

Para wisman dari Timor Leste disarankan untuk membeli produk-produk ekonomi kreatif dari Indonesia, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan kawasan perbatasan agar semakin memperkuat ekonomi nasional.

Meskipun begitu, kata dia, jumlah pelancong Timor Leste yang berkunjung ke Indonesia cukup banyak. Pada tahun 2020 mencapai lebih dari satu juta wisatawan.

Dalam kesempatan yang sama, ia menindaklanjuti nota kesepahaman (MoU) pariwisata antarkedua negara yang berisi tentang “joint promotion” dan peningkatan kapasitas maupun kompetensi sumber daya manusia.

Berbagai kegiatan disinergikan dalam rangka mendongkrak ekonomi dan menciptakan lapangan kerja lebih luas bagi kedua negara, seperti Festival Perbatasan antara NTT dengan Timor Leste.

“Dukungan di sekitar ‘border’, kalau ada Festival Perbatasan kan menarik, sehingga tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, juga produk ekonomi kreatif kita,” katanya.

Menparekraf mempertimbangkan pula pemberian visa kunjungan saat kedatangan (VOA) untuk wisman Timor Leste, terutama ke Provinsi Bali dan NTT, sebagaimana permintaan dari Dubes Okto Dorinus.

“Saya sangat paham betul, Bali menjadi lokasi yang strategis bagi wisatawan Timor Leste untuk transit ataupun berkegiatan lainnya. Untuk visa kunjungan Bali dan NTT, mohon bersurat, nanti kita angkat di rakor (rapat koordinasi) mingguan untuk kita tindak lanjuti,” katanya.

Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait guna menghadirkan penerbangan langsung dari Timor Leste ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti Bali, Surabaya, Jakarta, dan Medan.

Dubes Okto Dorinus mengharapkan MoU pariwisata bisa segera diselesaikan mengingat pihak Timor-Leste sudah terlebih dahulu menyetujui keputusan tersebut.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor   : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!