DILI, 06 april 2022 (TATOLI)— Mahalnya minyak goreng kemasan dan kelangkaan minyak goreng membuat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) di Timor-Leste kebingungan. Kondisi itu membuat sejumlah UMKM harus menaikkan harga minyak goreng di pasaran.
Asisten Manajer Supplier Perusahaan Kreativu Furak, Yati Zaka mengatakan harga minyak goreng naik secara global, dampak dari perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Kenaikkan harga bukan hanya pada minyak goreng, tetapi kelangkaan terjadi juga pada beberapa kebutuhan pokok di pasar global.
Dikatakan, hal ini secara langsung berdampak pada harga di pasar internasional dan bahkan di pasar nasional yang semakin meningkat. Salah satunya adalah minyak goreng di pasaran yang berdampak pada kenaikan harga.
Berita terkait : CCI-TL : Timor-Leste akan alami krisis minyak goreng
“Minyak goreng merupakan salah satu produk yang tidak hanya mengalami kenaikan harga di pasaran. Namun produknya juga terbatas untuk konsumen,” kata Asisten Manajer Supplier Kreativu Furak, Yati Zaka kepada Tatoli di Bidau Akadiru-hun, rabu ini.
Saat ini, katanya, ketersediaan minyak goreng di Kreativu Furak terdiri dari 4.5 liter ada 700 dos, 1.7 liter (300 dos) dan 6.20 mili-liter ada 400 dos. “Untuk harga minyak goreng, Kreativu Furak memiliki harga yang berbeda untuk minyak goreng 5 liter satu dos dibandrol dengan $33. Sementara, untuk minyak goreng 1.7 liter satu dos dikenai harga $20.50 dan 6.20 mili-liter dikenai harga $29 untuk satu dos,” jelasnya.
Yati menjelaskan bahwa dalam situasi normal jumlah minyak goreng untuk impor tergantung pada permintaan pemasaran. Kreativu Furak kebanyakan mengimpor produk minyak goreng dari Indonesia.
Berita terkait : Harga Sembako naik, Pemerintah akan ambil langkah strategis
Yati meminta kepada pemerintah Timor-Leste untuk mengevaluasi proses birokrasi, terutama menjaga pajak impor dan memastikan sistem operasi umum. Ia juga meminta kepada Bea Cukai menghindari keterlambatan dalam proses umum, karena dapat memastikan harga kebutuhan pokok tidak bertambah.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz