DILI, 08 maret 2022 (TATOLI)- Pemerintah Timor-Leste (TL) melalui kepemimpinan Perdana Menteri, Taur Matan Ruak menjamin partisipasi perempuan TL dalam segala bidang.
Demikian hal tersebut dikatakan, Direktur Umum Sekretaris Negara urusan Kesetaraan dan Inklusif (SEII), Armando da Costa dalam acara penutupan program Sportlight AJAR di Aula João Paulo II, selasa ini, berkaitan dengan perayaan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 maret 2022 ini.
“Hari Perempuan Internasional setiap tahun selalu dirayakan. Untuk perempuan TL ini sangat penting karena hari tersebut memberikan kesempatan bagi kita untuk mengangkat hak perempuan. Itu dilakukan untuk menjamin ruang yang cukup bagi semua perempuan dalam mendapatkan hak dan layanan mereka yang sama,” kata Armando.
Berita terkait : Hari Perempuan Internasional, Sekjen PBB akui aktivisme perempuan ubah dunia lebih baik
Dia menjelaskan, TL berada di dalam proses yang sangat baik dan ada perubahan serta semua perempuan mendapatkan pendidikan, kesehatan dan partisipasi politik.
“Kita lihat seperti saat ini beberapa perempuan yang mencalonkan diri sebagai Calon Presiden Republik. Banyak negara tidak memberikan pilihan kepada perempuan. Tetapi, kita menjaga agar perempuan dan laki-laki agar bisa setara dalam lingkungan demokrasi,” ungkapnya..
Berita terkait : Hari Perempuan Internasional : PM Taur akui partisipasi perempuan dalam proses pembangunan
Selama ini, katanya pemerintah melalui SEII memberikan berbagai pelatihan di setiap desa di seluruh kotamadya termasuk RAEOA agar menjamin setiap perempuan dapat menjaga ekonomi keluarga mereka serta membuat perubahan dalam kehidupan .
Sementara itu, Direktur AJAR (Asia Justice and Rights), José de Oliveira mengatakan perayaan ini untuk mengingatkan kembali pada publik bahwa perempuan juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki.
“Di TL saya melihat bahwa perempuan TL belum mendapatkan hak mereka secara lengkap khususnya dalam hukum dan keadilan,” katanya.
Berita terkait : Hari Perempuan Internasional 2022 : CEPAD gelar pelatihan bias di Lautem
Dikatakan, AJAR telah menyiapkan laporan yang dirangkum selama program Spotlight satu tahun dan didukung 23 organisasi dari berbagai kotamadya seperti Viqueque, Baucau, Aileu, Ermera, Luiquiça, Bobonaro, Covalima dan Oecusse. Sementara di Dili didukung oleh Fokupers, Pradet, RHTO, MOFE dan Alfela.
Laporan ini, jelasnya akan diluncurkan pada 20 mei 2022. Dimana akan dijelaskan bagaimana pemerintah belum memberikan perhatian pada perempuan khususnya dalam bidang hukum serta keadilan bagi mereka yang ingin menyeruhkan hak mereka di mata hukum.
Spotlight Initiative di Timor-Leste sendiri diterapkan Uni Eropa dan PBB yang bekerjasama dengan Pemerintah dan mitra, termasuk Kepolisian Nasional Timor-Leste (PNTL), Kementerian Pendidikan, Kementerian Solidaritas Sosial dan Inklusif, Kementerian Kesehatan dan Konfederasi Serikat Buruh.
Lebih dari 800 perwakilan Sektor Publik dilatih, dan 33 kemitraan dikembangkan dengan organisasi yang bekerja dengan kelompok terpinggirkan, terutama orang-orang dari komunitas LGBT dan penyandang disabilitas, untuk meningkatkan akses mereka ke layanan.
Selain itu, Spotlight Initiative mendukung 435 perempuan dan anak perempuan yang selamat dari kekerasan dan keluarganya melalui pengetahuan, informasi, dan pengembangan kapasitas. Pelatihan dan informasi untuk orang tua berkontribusi pada hubungan yang sehat dan saling menghormati di rumah dan di sekolah.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz