iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, BOBONARO, MANATUTO

CLN : Beras 5.000 ton dari Vietnam akan tiba di Timor-Leste

CLN : Beras 5.000 ton dari Vietnam akan tiba di Timor-Leste

Aktivitas di Pelabuhan Dili saat membongkar muatan beras dari kapal. Foto Tatoli/Antonio Goncalves

DILI, 08 maret 2022 (TATOLI)– Pusat Logistik Nasional (CLN) melalui Kepala Penasehat CLN, Joanico Gonçalves mengatakan,  proses pembelian beras sebanyak 5.000 ton dari Vietnam akan tiba di Timor-Leste (TL) pada awal april 2022.

Dia menjelaskan, sebelumnya direncanakan untuk membeli langsung dari Thailand karena kerjasama antara kedua Pemerintah. Tetapi, karena proses tersebut belum direalisasikan dampak dari  situasi darurat, sehingga CLN memberikan kesempatan pada perusahaan Timor untuk melakukan pembelian.

“Semua beras tersebut dibeli dari Vietnam,” ucap Joanico Gonçalves pada Tatoli secara eksklusif, senin ini.

Dijelaskan,  ada tiga perusahaan yang bekerjasama dengan Vietnam untuk melakukan proses pembelian beras atau impor seperti perusahaan Charly unipesoal Lda, Esmelia unip Lda, dan Santos unip, Lda.

“Dalam waktu dekat ketiga perusahaan ini akan membuat Letter of Credit dengan Bank Nasional Perdagangan TL (BNCTL) dan akan dikirimkan ke Vietnam. Jadi, dalam awal april nanti semua beras tersebut akan tiba di TL,” ungkapnya.

Dia mengatakan, semua beras impor ini akan digunakan sebagai alternatif. Karena, saat ini ada 535 ton padi di gudang Maliana kotamadya  Bobonaro, dan Natarbora kotamadya Manatuto. Jadi, jika berada dalam situasi yang mendesak maka  akan mengunakan padi tersebut.

“Dengan padi yang ada, kami menjamin bahwa jika dalam situasi darurat bisa segera digiling. Karena saat ini, kita memiliki mesin yang bisa mengiling padi sampai delapan ton per-hari,” katanya.

Sebelumnya, pada juli 2020, Pemerintah TL telah melakukan pembelian beras 30.000 ton dengan harga $15 juta dari Vietnam. Itu dilakukan sebagai inisiatif dari paket sosio-ekonomi untuk menjaga selama situasi darurat dan menjamin stok nasional selama pandemi Covid-19.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!