DILI, 25 februari 2022 (TATOLI)— Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Timor-Leste (TL), Okto Dorinus Manik menginformasikan, proses diskusi kelanjutan pembahasan masalah perbatasan antara negara RI dan TL akan selesai pada tahun ini.
“Pembahasan masalah perbatasan sebenarnya sudah hampir selesai. Tetapi, pertemuan terakhir tidak dilaksanakan karena adanya pandemi Covid-19,” jelas Dubes Okto usai melakukan pertemuan dengan Sekretaris Negara urusan Pemuda dan Olahraga (SEJD) Timor-Leste (TL), Abrão Saldanha di kantor SEJD, kamis ini.
Berita terkait : Pandemi Covid-19 jadi kendala bahas perbatasan RI– TL
Dubes menjelaskan, dirinya sudah melakukan bertemu dengan pihak TL khususnya dengan Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama guna membahas kelanjutan diskusi untuk penyelesaian perbatasan kedua negara.
“Saya sudah bertemu dengan pihak TL. Jadi, masalah perbatasan akan dilanjutkan proses diskusinya dalam tahun ini. Karena, masalah perbatasan darat antara kedua sebenarnya akan rampung dalam tahun ini. Jadi, kami akan menyelesaikannya,” ungkapnya.
Di antara kedua negara masih ada dua segmen yang belum ditentukan terkait perbatasan darat, yaitu di Oé-Cusse, dengan wilayah Bidjael Sunan-Oben dan NoelBesi Citrana (wilayah antara Oé-Cusse dan provinsi Timor Barat, di Indonesia).
Noelbesi Citrana merupakan daerah perbatasan antara Kupang dan Ambeno (Oé-Cusse), sedangkan Bidjael Sunan-Oben membatasi perbatasan antara Timor Tengah Utara dan Oé-Cusse, dengan luas 142,7 hektar.
Sebelumnya, pada 2019, di Jakarta, tim perunding perbatasan Timor-Leste yang dipimpin Xanana Gusmão telah bertemu dengan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Kehakiman RI, Wiranto, serta Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Retno Marsudi. Pada saat itu, nota penerimaan ditandatangani untuk menyelesaikan delimitasi perbatasan darat.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz