DILI, 10 februari 2021 (TATOLI)— Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD), terus melonjak. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Timor-Leste (TL) menunjukan 1.208 pasien teridentifikasi DBD di kotamadya Dili dan 120 dari Manatuto.
Sementara itu, sejak awal januari 2022 hingga saat ini Kemenkes TL telah mengidentifikasi 1.861 penderita DBD dan 29 orang meninggal dunia.
Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli dari Kemenkes, kamis, 10 februari ini menyebutkan, kasus tersebut teridentifikasi di kotamadya Dili dengan 1.208 kasus, Manatuto (120), Ermera (85), Baucau (82), Manufahi (80), Covalima (66), Liquica (43), Bobonaro (30), Aileu (37), Viqueque (44), Ainaro (24), Lautem (39) dan tiga kasus dari Wilayah Administrasi Khusus Oecusse-Ambeno (RAEOA).
Berita terkait : Update Kasus DBD : 1.799 teridentifikasi dan 29 meninggal
“Sebagian besar kasus berasal dari Dili dengan 1.208 kasus dan 16 orang meninggal dunia. Kasus DBD juga meningkat di 12 kotamadya lainnya,” tulis siaran pers itu.
Dalam siaran pers juga dijelaskan, sebagian besar kasus DBD di Kotamadya Dili, teridentifikasi dari Pos Administratif Dom Aleixo dengan 644 kasus, Pos Administratif Cristo Rei (243 kasus), Pos Administratif Na’in Feto (147 kasus), Pos Administratif Vera Cruz (140 kasus), Atauro (13 kasus) dan 22 tercatat dari Metinaro.
Dengan melonjaknya DBD, Kemenkes meminta kepada penduduk di Dili dan kotamadya lainnya agar secepatnya membawa pasien yang mengalami deman, radang sendi dan bersin-bersin ke pusat kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.
Berita terkait : Cegah DBD, WHO serahkan Malathion dan Abate pada Kemenkes
Kemenkes juga meminta kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar membersihkan rumah dan lingkungan untuk mencegah wabah DBD.
Dinas Kesehatan Kotamadya Dili (SSMD) mencatat pada 2021 lalu, teridentifikasi 672 pasien deman berdarah dan delapan meninggal dunia.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz