DILI, 10 Februari 2022 (TATOLI)—Pemerintah melalui Sekretariat Negara urusan Pelatihan, Professional dan Ketenagakerjaan (SEFOPE), melakukan Pengarahan Sebelum Keberangkatan (Pre Departure Brifing) kepada 86 tenaga kerja (Naker) asal Timor Leste yang akan berangkat ke Australia pada maret 2022.
Direktur Tenaga Kerja Asing di SEFOPE, Filomeno Soares mengatakan, Australia melalui dua program yakni Seasonal Worker Programme (SWP) no Pacific Labour Scheme (PLS) meminta 86 naker TL untuk bekerja di Australia.
Berita terkait : SWP Australia : 23 calon naker TL kembali dikontrak
“Kami melakukan brifing dengan 86 naker yang siap berangkat ke Australia. Kita menjelaskan kepada mereka tentang perbedaan budaya dan disiplin kerja, sebelum para naker berangkat ke Australia. Itu harus dilakukan agar mereka dapat beradaptasi di negara orang,” kata Direktur Filomeno Soares, kepada wartawan di SENAI Becora Dili, kamis ini.
Dijelaskan, 86 naker tersebut dikirim untuk bekerja di Australia berdasarkan permintaan dari SWP yang menginginkan 22 naker dan 64 naker untuk PLS. “ Naker telah kita siapkan sesuai dengan permintaan. Namun, jika hasil tes medis menunjukan positif (tes Covid-19) maka jumlah naker akan berkurang,” ujarnya.
Berita terkait : Keluar dari sistem, naker di Australia kehilangan perlindungan pemerintah
Menurutnya, persyaratan untuk naker sesuai dengan permintaan perusahaan, salah satunya harus bisa berbahasa inggris, memilik fisik yang baik, disiplin, dan telah menerima vaksin AstraZeneca lengkap.
Ia menegaskan, untuk setiap naker harus bekerja sesuai dengan kontrak yang ada. Dilarang untuk keluar dari sistem, seperti yang pernah dilakukan para naker lain di Australia, sehingga dianggap ilegal.
“Jika keluar dari sistem, dan ketahuan akan dikenakan sanksi. Karena saat ini, pemerintah terus mencari jalan untuk memproses hal tersebut sesuai komitmen yang telah ditandatangani kedua belah pihak,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu naker, Julito dos Santos Carvalho, mengungkapkan dirinya sangat senang mendapatkan kontrak dari SEFOPE untuk bekerja di Australia melalui program PLS.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz