iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, HEADLINE, PENDIDIKAN, SOSIAL INKLUSIF

UNICEF dukung AHMDTL promosikan Pendidikan Inklusif untuk EBC Manleuana

UNICEF dukung AHMDTL promosikan Pendidikan Inklusif untuk EBC Manleuana

Yayasan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Mata Timor-Leste (AHDMTL) mempromosikan Pendidikan Inklusif untuk para guru di EBC (Sekolah Dasar) Manleuana. Foto Tatoli/ Antonio Goncalves

DILI, 07 februari 2022 (TATOLI)— Organisasi Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mendukung Yayasan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Mata Timor-Leste (AHDMTL) dalam mempromosikan Pendidikan Inklusif untuk para guru di EBC (Sekolah Dasar)   Manleuana demi menjamin kesetaraan layanan untuk siswa penyandang disabilitas.

Direktur AHMDTL, Gaspar Afonso mengatakan pihaknya memberikan pelatihan kepada para guru untuk melayani kaum penyandang disabilitas dengan setara. Karena, banyak penyandang disabilitas yang putus sekolah akibat dari ketidaknyamanan yang didapatkan selama proses belajar mengajar.

“Mereka mendapatkan diskriminasi di sekolah, dan beberapa guru tidak memberikan perhatian. Karena, menganggap semuanya seperti biasa. Tetapi, dengan tidak diberikan perhatian maka akan  menyakit para penyandang disabilitas.  Jadi,  kami memberikan pelatihan kepada para guru untuk bisa menjelaskan hal tersebut kepada semua siswa dan berinteraksi dengan mereka menggunakan kata-kata yang  selayaknya,” jelas Gaspar di EBC Manleuana, senin ini.

Berita terkait : AHDMTL latih tujuh guru penyandang disabilitas mata

Ia meminta agar  setiap sekolah bisa menyediakan layanan yang sama kepada semua kaum penyandang disabilitas dan bisa memberikan fasilitas yang sesuai. AHMDTL sendiri memiliki anggota lebih dari 90 orang dan beberapa orang tidak melanjutkan  proses belajar mengajar di sekolah.

“Kami akan terus memperjuangkan ini dan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan. Jika, tidak ada jalan kami akan mendatangi Perdana Menteri, selaku Kepala Pemerintah  karena saat ini   10% dari total kaum penyandang disabilitas   mampu menyelesaikan proses belajar mengajar di  sekolah pada umumnya,”  katanya.

Dilain pihak, Perwakilan EBC Manleuana, Ezequiel Santos Marques mengatakan, sekolah mereka memiliki satu siswa penyandang disabilitas yang telah lulus sekolah, dan sekarang masih ada dua siswa yang tetap melanjutkan sekolah di EBC Manleuana.

Menangapi masalah tersebut, Perwakilan Kepala Departemen Layanan Pendidikan Kotamadya Dili, Florentina Fernandes menegaskan  pihaknya sedang berusaha   menambah kelas dan infrastruktur yang sesuai.

“Kami juga mendengar semua keluhan ini. Tetapi, semuanya butuh proses dan sampai saat ini   belum memiliki data tentang siswa difabel di Kotamadya Dili. Jadi, melalui acara pendidikan inklusif ini, bisa  mengingatkan kami untuk segera melakukan pengumpulan data,” ungkapnya.

Pelatihan   tersebut mendapatkan dukungan   dari UNICEF, Plan Interntional dan  Kementerian Pendikan, Pemuda dan Olahraga.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!