iklan

INTERNASIONAL, DILI, HEADLINE, PENDIDIKAN, SOSIAL INKLUSIF

Akhiri pernikahan dini, Plan Internasional TL luncurkan program “Let’s Go Digital”

Akhiri pernikahan dini, Plan Internasional TL luncurkan program “Let’s Go Digital”

Plan International Timor-Leste (PITL) meluncurkan program nasional “Let's Go Digital" di aula Hotel JL Villa, Hudi Laran, rabu (26/01). Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 26 januari 2022 (TATOLI)— Untuk mengurangi angka pernikahan dini di Timor-Leste (TL), Organisasi Plan International Timor-Leste (PITL) meluncurkan  program nasional “Let’s Go Digital” . Program tersebut juga bisa  mengurangi angka kehamilan remaja.

Berdasarkan, survei yang dilakukan PITL, pada  2021, menunjukkan  24% anak muda di bawah umur 24 tahun sudah memiliki anak.  Sementara itu, 29% remaja di bawah umur 18 tahun sudah melakukan pernikahan dini.

Manajer Program Perlindungan Anak PITL, Fatima Ximenes mengatakan, tujuan dari program ini untuk menyediakan Teknologi Digital sebagai alat penting untuk komunikasi. Alat ini membantu untuk berbagi informasi kepada publik.

“Dalam situasi saat ini, masih ada penyalahgunaan teknologi digital oleh para remaja, yang berdampak pada pernikahan dini dan pernikahan paksa akibat terjadinya kehamilan pada usia muda,” kata Fatima Ximenes kepada Tatoli, di Hotel JL Villa, Hudi Laran, rabu ini.

Ia menjelaskan, berdasarkan data yang dilakukan PITL terhadap 600 anak  muda menunjukkan bahwa 70% remaja paham mengakses konten pornografi. Sementara itu, 30% anak muda tidak mengerti untuk mengakses konten pornografi. Data ini dikumpulkan di berbagai kotamadya  yaitu,  Ainaro (Maubisse), Aileu, Liquiça, Ermera dan Dili.

Sementara itu, Sekretaris Negara Komunikasi Sosial, (SECOMS), Mericio Juvinal Akara mengatakan, program ini untuk meningkatkan kesadaran semua remaja dalam menggunakan teknologi digital.

“Diperlukan kerjasama yang lebih antara SECOMS, PITL dan pemegang saham terkait lainnya untuk memberikan lebih banyak pelatihan bagi kaum muda, agar bagaimana menggunakan teknologi digital dengan benar,” ungkapnya.

Dilain pihak, Direktur Umum  Perencanaan dan Komunikasi dari SEKOMS, Gaspar de Araujo mengatakan, Pemerintah berkomitmen untuk mengontrol kebijakan untuk pemanfaatan teknologi digital di Timor-Leste.

“Kami berupaya untuk memastikan semua pengumpulan internet harus terkendali. Tidak diizinkan anak muda mengakses situs pornografi dan   konten berbahaya dan juga sebaiknya mengakhiri pernikahan dini dan pernikahan paksa yang berdampak pada remaja di bawah umur,” tegasnya.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!