iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, KESEHATAN, SOSIAL INKLUSIF

Antisipasi lonjakan kasus DBD,  WHO sediakan 500 liter Malathion  

Antisipasi lonjakan kasus DBD,  WHO sediakan 500 liter Malathion  

Petugas kesehatan sedang memeriksa pasien Demam Berdarah Dengue di Pusat Kesehatan Vera Cruz. Foto Tatoli/Antonio Dasiparu

DILI, 20 januari 2022 (TATOLI)—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan bantuan obat pembasmi nyamuk, Malathion sebanyak 500 liter untuk Kementerian Kesehatan.

Obat pembasmi nyamuk, Malathion sebanyak 500 liter tersebut akan digunakan untuk  melakukan fumigasi guna mengantisipasi lonjakan  angka pasien Demam Berdarah Dengue (DBD).

Perwakilan WHO di Timor-Leste, Arvind Mathur mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan  dengan berbagi informasi tentang masyarakat secara komprehensif tentang pengendalian dan penanggulangan DBD.

Berita terkait : Cegah DBD, SAMES import Abate dan Malathion dari Australia

“Untuk DBD, WHO telah menyerahkan 500 liter Malathion agar bisa melakukan fumigasi di daerah yang memiliki resiko tinggi terkena DBD,” jelas Arvind di Hotel Novo Turismo, kamis ini.

Dikatakan,  WHO juga telah  menyerahkan 10.000 alat pendeteksi  DBD serta Larvasida Abate sebanyak 350 box.

Dijelaskan, obat nyamuk abate akan  didistribusikan kepada setiap rumah untuk memasukannya kedalam air demi membunuh berbagai bakteri sebagai salah satu penyebab munculnya Nyamuk Aedes yang mengakibatkan DBD dan bisa terhindar dari penyakit infeksi tersebut.

Berita terkait : Demam berdarah di Dili, delapan anak meninggal dunia

Menurut data dari Kementerian Kesehatan pada 19 januari 2022, menunjukan  angka kasus DBD telah  mencapai 593, dimana 10 orang dilaporkan meninggal dunia.

WHO berdiri bersama Kementerian Kesehatan  dalam menyediakan pencegahan pada kasus demam berdarah yang komprehensif dengan menawarkan dukungan teknis untuk komunikasi pencegahan DBD melalui situs resmi WHO, media sosial, televisi, radio, dan media online.

“Ini membantu masyarakat dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang masalah DBD yang berisiko bagi kesehatan masyarakat,” katanya.

Dijelaskan, kampanye tersebut merupakan inisiatif WHO untuk melibatkan semua orang untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kebersihan di lingkungan tempat tinggal masyarakat. WHO juga memberikan dukungan teknis dengan fokus pada pelatihan pencegahan dan pengobatan DBD bagi Dokter dan perawat di seluruh Kotamadya Dili.

Arvind menginformasikan, anggaran dana yang telah dikeluarkan WHO untuk melakukan pencegahan dan melawan DBD di TL  telah mencapai $200.000.

Sementara itu, Direktur Umum Pelayanan Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, Odete Viegas mengatakan dalam menghadapi kasus DBD yang semakin melonjak, pemerintah TL sangat berterimakasih pada WHO yang memberikan semua bantuan tersebut pada 18 januari 2022.

“Kita sudah menerimanya dan saat ini tim Kementerian Kesehatan  sedang melakukan persiapan lebih lanjut untuk mendistribusikan Abate dan melakukan fumigasi di daerah yang beresiko DBD,” ungkapnya.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!