DILI, 19 januari 2022 (TATOLI)- Direktur Umum Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Odete da Silva Viegas mengatakan, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) melonjak di Dili, sehingga pihaknya berencana menggunakan ruang isolasi Tasi-Tolu untuk perawatan rawat inap penderita DBD.
“Saat ini kami mengkhawatirkan ruang untuk pasien DBD. Jika ruang isolasi Vera Cruz penuh, kami dapat menggunakan ruang isolasi Tasi-Tolu. Tempat tersebut menjadi alternatif untuk menghindari daya tampung berlebihan pasien di rumah sakit, maupun di Pusat Kesehatan,” kata Odete Viegas di Vera Cruz, Dili, rabu ini.
Berita terkait : Demam berdarah di Dili, delapan anak meninggal dunia
Dia menjelaskan, untuk menangani pasien DBD, ada juga dokter dari Brigada Cuba yang mendukung perawatan untuk pasien di Pusat Kesehatan, Vera Cruz. Pihaknya, juga perlu menyiapkan sumber daya manusia, khususnya dokter, untuk melayani pasien yang terjangkit DBD.
“Selama januari ini, kami mencatat peningkatan jumlah pasien DBD. Jadi, Kementerian Kesehatan memiliki peran untuk menyelesaikan masalah ini. Terlebih pasien DBD di Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV) dan pusat kesehatan telah melebihi daya tampung,” katanya.
Berita terkait : 449 anak teridentifikasi demam berdarah, dua meninggal dunia
Disebutkan, tenaga kesehatan khususnya dokter dan pediatri terus berupaya untuk menangani pasien DBD. Untuk itu, perlunya kolaborasi semua entitas untuk mengurangi DBD di tanah air.
Odete mengatakan, Kemenkes juga telah berkoordinasi dengan Palang Merah Timor-Leste untuk mendukung dokter dan perawat di Rumah Sakit. Jika ada situasi yang lebih buruk atau serius, Kemenkes juga dapat meminta bantuan profesional kesehatan dari kotamadya lain yang angka DBD menurun.
“Kemungkinan bulan februari dan maret ini, kasus DBD akan melonjak,” katanya.
Berita terkait : Cegah DBD, PAM Dili minta masyarakat kontribusi jaga kebersihan
Dia menambahkan, Kemenkes bersama Ketua Otoritas Kotamadya Dili dan para kepala desa untuk melakukan tindakan pencegahan, terutama meningkatkan kesadaran masyarakat. Karena, Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan mulai mengidentifikasi daerah-daerah yang paling berisiko terkena DBD, seperti Pos Administratif Dom Aleixo, Nain Feto, dan Cristo-Rei.
Odete Viegas juga menyoroti pentingnya masyarakat membersihkan lingkungan serta merapikan pakaian, mengubur kaleng dan ban kosong.
Menurut Odete Viegas, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 18 januari 2022 mendukung alat uji demam berdarah dan larvasida untuk Kementerian Kesehatan. Tim sedang mempersiapkan distribusi produk larvasida dan fumigasi ke kotamadya dengan jumlah DBD tertinggi khususnya untuk Dili.
Sementara itu, Direktur Umum Rumah Sakit Nasional (HNGV), Alito Soares mengatakan, tenaga medis Timor-Leste mendapatkan bantuan fasilitas kesehatan dan obat-obatan dari WHO, UNICEF, St. Jhon de Deus, Menzes dan lainnya untuk menangani DBD di TL.
TL melaporkan 900 orang dengan penderita DBD pada 2021, dan lebih dari 500 terjangkit kasus DBD pada awal 2022.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz