DILI, 16 januari 2022 (TATOLI)– Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan dua obat baru untuk mengobati penyakit Covid-19. Kedua obat tersebut akan memberikan lebih banyak pilihan untuk mengobati pasien yang terjangkit virus Covid-19.
Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli menyebutkan, obat pertama, bernama baricitinib. Obat itu sangat direkomendasikan untuk pasien Covid-19 yang parah atau kritis. Ini adalah bagian dari kelas obat yang disebut Janus kinase (JAK) inhibitor yang menekan stimulasi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh. WHO merekomendasikan agar diberikan dengan kortikosteroid.
“Baricitinib adalah obat oral, digunakan dalam pengobatan rheumatoid arthritis. Ini memberikan alternatif untuk obat radang sendi lain yang disebut penghambat reseptor Interleukin-6, yang direkomendasikan oleh WHO pada Juli 2021,” ungkap surat siaran pers yang diakses Tatoli.
Sementara itu, obat kedua yang WHO rekomendasikan untuk penggunaan obat antibodi monoclonal adalah, sotrovimab. Obat itu untuk mengobati Covid-19 yang ringan atau sedang pada pasien yang berisiko tinggi dirawat di rumah sakit. Ini termasuk pasien yang lebih tua, immunocompromised, yang memiliki kondisi mendasar seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas, dan mereka yang tidak divaksinasi.
Sotrovimab adalah alternatif untuk casirivimab-imdevimab, koktail antibodi monoklonal yang direkomendasikan oleh WHO pada September 2021. Studi sedang berlangsung tentang efektivitas antibodi monoklonal terhadap Omicron tetapi studi laboratorium awal menunjukkan bahwa sotrovimab mempertahankan aktivitasnya.
Panel ahli yang mengembangkan pedoman melihat dua obat lain untuk Covid-19 yang parah dan kritis yaitu ruxolitinib dan tofacitinib. Mengingat efeknya yang tidak pasti, WHO membuat rekomendasi bersyarat terhadap penggunaannya.
Rekomendasi ini merupakan pembaruan kedelapan pedoman hidup WHO tentang terapi dan Covid-19, yang didasarkan pada bukti dari tujuh uji coba yang melibatkan lebih dari 4.000 pasien dengan Covid-19 yang tidak parah dan kritis.
WHO sedang berdiskusi dengan produsen untuk mengamankan kapasitas pasokan global dan akses yang adil dan berkelanjutan. Pilar Access to Covid-19 Tools Accelerator (ACT-A) Therapeutics telah terlibat dengan perusahaan farmasi untuk mencari rencana akses yang komprehensif untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, sehingga perawatan ini dapat diterapkan dengan cepat di mana-mana, tidak hanya di negara kaya. ACT-A juga ingin memperluas cakupan lisensi untuk membuat produk lebih terjangkau.
Dua obat baru yang direkomendasikan yaitu baricitinib dan sotrovimab telah diundang untuk Prakualifikasi WHO, yang menilai kualitas, kemanjuran dan keamanan produk kesehatan prioritas untuk meningkatkan akses di negara-negara berpenghasilan rendah.
Reporter : Cidalia Fàtima
Editor : Armandina Moniz