DILI, 30 desember 2021 (TATOLI)— Perdana Menteri, Taur Matan Ruak mengatakan Covid-19 varian baru Omicron akan menjadi tantangan baru bagi pemerintah dalam pelaksanaan pemilihan Presiden Republik (Pilpres) tahun 2022.
“Tantangan yang kita kwatirkan adalah varian baru Covid-19 yang sudah ada di Australia dan Indonesia,” kata Perdana Menteri, Taur Matan Ruak usai bertemu Prsiden Republik, Francisco Guterres Lú Olo di Istana Presiden Republik, Bairo-pite, kamis.
Kepala Pemerintah Konstitusional ke-VIII ini berharap agar selama proses pemilihan sendiri apa yang dikhawatirkan tidak akan terjadi, mengingat Covid-19 varian Omicron ini sendiri dianggap lebih berbahaya dari varian Delta yang sudah pernah dihadapi TL.
“Tetapi kita berharap agar tidak datang dan kita harus mempersiapkan diri agar proses pemilihan berjalan dengan baik. Jadi hanya itu yang kita khawatirkan,” ungkapnya.
Tidak hanya Australia dan Indonesia sebagai negara tetangga, tetapi negara terdekat lainnya TL seperti Malaysia, Singapura dan Thailand juga sudah melaporkan adanya kasus baru varian Covid-19 Omicron.
Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferesnsi pers secara online juga meningatkan virus ini akan terus berkembang dan mengancam sistem kesehatan jika tidak meningkatkan respons kolektif.
“Saat ini, varian Delta dan Omicron adalah ancaman kembar yang mendorong kasus ke rekor jumlah, yang menyebabkan lonjakan rawat inap dan kematian. Saya sangat prihatin bahwa Omicron menjadi lebih menular, beredar pada saat yang sama seperti Delta,” ungkapnya.
WHO akan mendukung negara-negara yang berupaya meningkatkan akses ke alat Covid-19 dan mengejar imunisasi rutin. Kesehatan mental juga harus diperlakukan sebagai elemen inti dari respons dan pemulihan dari pandemi Covid-19.
Demi menjamin hal ini, pemerintah TL juga sudah menerapkan proses vaksinansi di 12 kotamadya termasuk RAEOA dimana menurut data dari Kementerian Kesehatan pada 29 desember 2021, TL telah mencapai 83.4% untuk vaksinasi tahap pertama dan 67.8% untuk vaknisasi tahap kedua.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz