DILI, 23 desember 2021 (TATOLI) – Perusahaan Acelda setiap tahun mengekspor lebih dari 200 ton kemiri ke tiga negara yaitu, Amerika Serikat (AS), China, dan Indonesia.
Direktur Acelda, Higino da Costa Freitas mengutarakan hal itu kepada Tatoli, kamis.
Dia mengatakan, perusahaan yang dipimpinnya telah menerima lagi permintaan untuk mengekspor kemiri ke Jepang dan Turki.
“Perusahaan beli kemiri dari para petani di Kotamadya Baucau, Lautém, Manatuto, dan Viqueque. Satu kilogram kemiri harga US$1,00,” ujarnya.
Dijelaskan, bisnis yang digelutinya dimulai sejak tahun 2004. Saat ini, Acelda mempekerjakan 12 orang, termasuk pengusaha yang mengumpulkan produk di kotamadya.
“Acelda mengekspor 18 ton kemiri kupas dan minyak kemiri setiap bulan. Kami mengekspor 15 ton minyak atau 76 barel setiap empat bulan, tetapi itu tergantung pada permintaan pasar atau permintaan masing-masing negara, ”jelasnya.
Dia menegaskan, sebelum mengekspor produk ke luar negeri, sampel kemiri harus dikirim ke Indonesia untuk diuji kualitasnya.
“Memiliki laboratorium merupakan tantangan bagi perusahaan karena kami tidak bisa melakukan tes di Timor-Leste untuk mengetahui kualitas kemiri sebelum diekspor ke negara lain,” katanya.
Higino mengingat, gagasan memproduksi dan mengekspor kemiri dicetuskan oleh mahasiswa dari Hawaii, AS, di Timor-Leste.
“Studi yang dilakukan oleh mahasiswa di Hawaii menunjukkan bahwa Acelda dapat menghasilkan minyak dari kemiri untuk diekspor ke negara lain. Jadi, perusahaan memulai produksi dan mengekspornya,” katanya.
Ditanya soal kuantitas produk, Higino mengatakan, untuk saat ini, Timor-Leste memiliki cukup kemiri. Namun, dia meminta petani harus meningkatkan produksi kemiri di masa depan.
“Pemerintah perlu merehabilitasi dan meningkatkan produksi kemiri. Ini adalah salah satu produk pertanian utama kami untuk diekspor. Pemerintah perlu memotivasi para petani untuk memperbanyak tanaman kemiri,” sarannya.
Perusahaan Acelda ini berkantor pusat di Darsula, desa Garaiuai, kotamadya Baucau.
Reporter : Jesuína Xavier
Editor : Maria Auxiliadora (penerjemah : Armandina Moniz)