DILI, 15 desember 2021 (TATOLI)—Sekretaris Eksekutif Komisi Nasional Timor-Leste untuk UNESCO (KNTLU), Francisco Barreto mengatakan bahwa dengan pengakuan atas Tais Timor-Leste sebagai Warisan Budaya Takbenda yang Perlu Dilindungi Mendesak akan memberi peluang bagi TL untuk berusaha mendaftarkan warisan budaya yang lain.
“Dari UNESCO hanya ingin mengatakan bahwa TL merasa terhormat karena setelah 20 tahun baru bisa membuat nominasi untuk Tais dan ini akan membuka jalan bagi Warisan Budaya kita yang lain,” kata Francisco pada Tatoli di kantor KNTLU INFORDEPE Balide, rabu ini.
Francisco menjelaskan, KNTLU terus berusaha melalui kerjasama dengan mitra internasional, nasional dan pemerintah untuk mengidentifikasi warisan lainnya seperti situs budaya, dokumen, dan beragam budaya lainnya.
Berita terkait : Tais Timor resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda yang perlu dilindungi
Ia mengingatkan, pada tanggal 15 Juni 2015, Parlemen Nasional Timor-Leste mengadopsi dengan suara bulat ratifikasi tiga konvensi budaya UNESCO yaitu, Konvensi Mengenai Perlindungan Warisan Budaya dan Alam Dunia, 1972, Konvensi Perlindungan Warisan Budaya Takbenda, 2003 dan Konvensi tentang Perlindungan dan Promosi Keanekaragaman Ekspresi Budaya, 2005.
Berita terkait : November 2021, produk Tais akan menerima hasil nominasi warisan budaya Internasional
Perlindungan, pengelolaan dan promosi warisan budaya Timor-Leste adalah salah satu program prioritas Eksekutif ini mengingat pentingnya dalam penegasan identitas nasional dan potensinya untuk pengembangan pariwisata berbasis budaya.
“Dengan semua konvensi yang ada, kita harus bekerja keras untuk mendaftarkan Warisan kita di UNESCO khususnya pada yang belum mendapatkan perhatian,” jelasnya.
Komite Budaya Takbenda UNESCO telah memasukkan testil “Tais” Timor-Leste (TL) dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO yang membutuhkan perlindungan mendesak.
Berita terkait : Timor Aid promosi produk Tais dalam katalog
Keputusan ini ditetapkan melalui konferensi sesi keenam belas Komite Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda yang diadakan secara online tepatnya pada pukul tiga sore waktu Paris Perancis dan pukul sebelas malam waktu Timor-Leste tanggal 14 desember 2021.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz