DILI, 10 desember 2021 (TATOLI)– Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, António Guterres dalam pesannya untuk Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional, yang diperingati pada 10 Desember menekankan pemulihan pandemi Covid-19 harus perluas kebebasan dan membangun kembali kepercayaan sosial.
“Dunia kita berada di persimpangan jalan. Pandemi Covid-19, krisis iklim, dan perluasan teknologi digital ke semua bidang kehidupan kita telah menciptakan ancaman baru terhadap HAM,” kata António Guterres dalam siaran pers yang diakses Tatoli, jumat ini.
Menurutnya, eksklusif dan diskriminasi merajalela, ruang publik menyusut, kemiskinan dan kelaparan meningkat untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. Bahkan jutaan anak kehilangan hak mereka atas pendidikan, ketimpangan semakin dalam. Tapi dunia bisa memilih jalan yang berbeda.
Dikatakan, 73 tahun yang lalu, hari ini, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Deklarasi sederhana ini tetap menjadi kunci untuk mewujudkan semua hak asasi manusia, sipil, ekonomi, budaya, sosial dan politik untuk semua orang, di mana saja.
“Pemulihan dari pandemi harus menjadi kesempatan untuk memperluas HAM dan kebebasan, dan untuk membangun kembali kepercayaan,” ungkap Sekjen PBB dalam siaran pers itu.
Dikatakan, kepercayaan yang dibangun adalah percaya pada keadilan dan ketidakberpihakan hukum dan institusi. Keyakinan bahwa kehidupan yang bermartabat berada dalam jangkauan. Keyakinan bahwa orang bisa mendapatkan pemeriksaan yang adil dan menyelesaikan keluhan mereka secara damai.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri untuk hak-hak setiap anggota keluarga manusia kita. Hari ini dan setiap hari, kami akan terus bekerja untuk keadilan, kesetaraan, martabat dan hak asasi manusia untuk semua. Selamat Hari Hak Asasi Manusia,” kata Sekjen PBB, Antonio.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz