DILI, 9 desember, 2021 (TATOLI) – Pemerintah siap melalukan evakuasi terhadap para masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam untuk menghindari jatuhnya korban jiwa seperti banjir bandang yang terjadi pada 4 april lalu.
“Pemerintah bersama-sama dengan otoritas Kotamadya Dili sedang mempersiapkan evakuasi masyarakat yang tinggal di daerah berisiko tinggi bencana alam,” kata Menteri Administrasi Negara (MAE), Miguel de Carvalho, dalam diskusi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022 di Parlamen Nasional, Dili, kamis ini.
Dia mengatakan, hujan deras yang terjadi pada 08 desember menunjukan angka korban sedikit yang tercatat dari hujan deras tersebut di ibukota Dili. “Kami tidak mencatat banyak korban di daerah berisiko tinggi, tetapi ada satu kematian yang disebabkan oleh pohon tumbang di lingkungan Manleuana-Lesibutak,” katanya.
Dijelaskan, pihak Sekretaris Negara Perlindungan Sipil (SEPS) dan Otoritas Dili telah mengunjungi beberapa daerah di Dili, yang lebih rawan banjir, untuk mengamati kondisi masyarakat, khususnya di lingkungan Tasi-Tolu, Caicoli, dan Comoro.
“Pihak berwenang berusaha untuk mengevakuasi komunitas-komunitas itu, tetapi mereka tidak ingin meninggalkan rumah mereka karena tidak ada banjir besar yang terjadi kemarin (08 desember),” katanya.
Ia menyebutkan bahwa SEPS telah mengunjungi 40 keluarga di lingkungan Golgota, desa Madohi, yang tinggal di daerah yang rawan banjir.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat di Dili, khususnya kepada mereka yang tinggal di dekat pegunungan atau sungai untuk menjaga diri jika terjadi bencana alam,” tuturnya.
Dia pun mengatakan, Pemerintah saat ini telah menyetujui undang-undang baru untuk pembangunan Pusat Penampungan Serbaguna (CAMF).
Sebelumnya, Menteri Kabinet Dewan Menteri, Fidélis Magalhães, mengatakan, UU CAMF diajukan Menteri MAE, Miguel Pereira de Carvalho dan disetujui oleh Pemerintah awal bulan ini.
“CAMF adalah akomodasi sementara untuk menampung para korban bencana alam,” kata Fidélis Magalhães.
Dewan Menteri telah memilih dua lokasi untuk pembangunan CAMF, yaitu Manleuana dan Metinaro.
Reporter : Domingos Piedade Freitas
Editor: Maria Auxiliadora (penerjemah : Armandina Moniz)