LIQUIÇA, 22 november 2021 (TATOLI)– Perwakilan Organisasi Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) di Timor-Leste (TL), Bilal Durrani mengatakan, pihaknya memastikan tiga prioritas program utama untuk membantu meningkatkan kesejahteraan bagi anak-anak di TL.
” Kami percaya ada tiga prioritas bagi kami untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak di TL. Ketiga prioritas itu adalah, penanganan terhadap anak-anak yang hidup dalam keadaan kurang mampu, kurang gizi dan memastikan mereka untuk seluruhnya aktif berpartisipasi dalam sekolah taman kanak-kanak,” kata Perwakilan UNICEF di TL, Bilal Durrani pada Tatoli, di Pusat Pelatihan Tibar.
Ia melihat bahwa sebagian anak TL terlahir dalam kondisi kurang mampu, jadi itu semua memberikan dampak pada pendidikan, kesehatan dan kehidupan anak. Untuk memastikan penanganan ini diperlukan kerjasama antara pemerintah dan para mitra kerja.
Ia melanjutkan bahwa, prioritas kedua adalah kurang gizi dan menurut data satu dari empat anak di TL kurang dari lima tahun menghadapi masalah kurang gizi. Artinya, mereka tidak tumbuh sebagai anak normal dan ini sangat penting jika tidak ditangani dalam usia dua tahun pertama maka akan berdampak pada pertumbuhan anak tersebut.
Dijelaskan, setengah dari anak-anak TL tidak berkembang sepenuhnya, yang menyebabkan putus sekolah, dan risiko diabetes dan kanker yang lebih besar, dan bahkan kematian dini. Hanya satu dari empat anak usia 3-5 tahun memiliki akses ke pra-sekolah. Sisanya mulai langsung di kelas I, dan karena fondasi yang buruk, mulai gagal dan mengulang kelas.
Dikatakan, prioritas terakhir atau ketiga UNICEF adalah setiap anak harus pergi ke sekolah khususnya pada pra-sekolah mulai dari tiga hingga lima tahun karena dimasa ini otak anak sangat berkembang dengan baik dan penting bagi mereka.
Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa hidup adalah sebuah cerita yang “awal” untuk menentukan nadanya. Dalam lima tahun pertama kehidupan, lebih dari satu juta koneksi saraf terbentuk setiap detik di otak kecepatan yang tidak pernah terulang lagi.
Kualitas pengalaman awal anak membuat perbedaan penting saat otak mereka berkembang, memberikan fondasi yang kuat atau lemah untuk pembelajaran, kesehatan, dan perilaku sepanjang hidup.
Ia menegaskan, untuk menjamin kesejahteraan yang tercukupi bagi anak-anak maka, UNICEF juga akan berfokus juga pada usaha pemerintah untuk mengesahkan Undang-undang Perlindungan Anak yang saat ini masih di Parlamen Nasional.
Perwakilan UNICEF tersebut juga mengajak pemerintah, mitra dan masyarakat TL berkomitmen untuk menjadikan lima tahun pertama kehidupan seorang anak sebagai prioritas utama.
“Kita akan memberantas gizi buruk anak. Kita akan memiliki pra-sekolah di setiap aldeia. Setiap anak akan mendapatkan imunisasi rutin. Setiap rumah dan sekolah akan memiliki toilet dan air bersih. Kita akan memiliki sistem hukum yang komprehensif untuk melindungi setiap anak dari kekerasan, pelecehan dan eksploitasi,” katanya.
Pengalaman UNICEF bekerja di lebih dari 190 negara menunjukkan bahwa tantangan ini kompleks tetapi bukan tidak mungkin untuk diatasi.
Reporter : Cidalia Fàtima
Editor : Armandina Moniz