DILI, 18 november 2021 (TATOLI)– Program Pengembangan Desa Nasional (PNDS) berhasil mendirikan 1.192 Rumah bagi Masyarakat Kurang Mampu (UKL- Uma Kbi’it Laek) untuk masyarakat rentan di 12 kotamadya.
Direktur Sekretariat Teknis PNDS, Claudinha Soares Pinto mengatakan proses kontruksi UKL sendiri harusnya berjumlah 1.254, namun karena pandemi Covid-19, PNDS baru menyelesaikan 96% dan masih tersisa 62 UKL.
“Masyarakat rentan yang dipilih untuk menerima UKL ini sebanyak 1.254, namun dari angka ini hanya 1.192 yang sudah direalisasikan dan tinggal 62 atau 4% yang masih dalam proses persiapan,” kata Claudinha pada Tatoli, rabu.
Ia menambahkan, 62 UKL yang belum dibangun mayoritas berada di wilayah otonomi khusus Oecusse ( RAEOA ) dengan 34 UKL. Hal ini terjadi akibat pandemi Covid-19 dan juga adanya lockdown memperlambat proses kerja dari teknis PNDS di lapangan.
“Di RAEOA proses pembangunan 34 UKL masih berjalan. Diharapkan dalam dua minggu ini segera direalisasikan,” jelasnya.
Disebutkan, UKL yang siap diserahkan berada di Manufahi, Aileu, Liquisa, Ermera dan Metinaro (Dili). Sedangkan di Kotamadya lain sudah selesai, menunggu proses penyerahan dari PNDS ke masyarakat.
Menurutnya, proses pengembangan UKL di desa disambut baik masyarakat setempat karena memberikan hasil yang diinginkan karena proyek ini dikelola sendiri masyarakat setempat.
Dalam pelaksanaan di lapangan, PNDS mengalami kendala karena lokasi pembangunan UKL yang diminta masyarakat berada di daerah pelosok yang sulit dijangkau transportasi, seperti di kotamadya Baucau, Lautem, Covalima dan Viqueque.
Dikatakan, untuk mengatasi masalah ini, PNDS akan meminta bantuan IGE (Institut Manajemen Peralatan) agar membantu membuka jalan alternatif menuju lokasi yang diminta masyarakat untuk membangun UKL.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz