DILI, 17 november 2021 (TATOLI)– Direktur Tenaga Kerja Asing di Sekretariat Negara untuk Pelatihan, Professional dan Ketenagakerjaan (SEFOPE), Filomeno Soares mengungkapkan tenaga kerja (naker) asal Timor-Leste (TL) di Australia yang keluar dari sistem, otomatis akan kehilangan perlindungan dari pemerintah.
“Resikonya sangat besar kalau naker keluar dari sistem. Mereka akan hilang pantauan dari pemerintah. Di sana ada beberapa naker menerima visa perlindungan atau Temporary Protection Visas (TPVs),” kata Filomeno kepada Tatoli di Kantor SEFOPE, Becora, Dili, rabu ini.
Berita terkait : Dampak Covid-19, 300 Naker di Australia keluar dari sistem database
Ia menjelaskan, para naker ini tidak begitu mengerti tentang visa perlindungan di Australia. Visa ini diterapkan untuk negara yang berada dalam konflik dan situasi negara tidak normal sehingga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan visa perlindungan.
“Mereka tidak mengerti dan membuat visa ini dan menjadi sangat beresiko karena mereka dikontrol negara Australia dan mereka sudah tidak dapat perhatian dari perwakialn negara kita di sana. Jika mereka ada di dalam sistem, otomatis kita bisa memantau mereka dan tentunya juga menjamin bagi mereka yang ingin ke sana (Australia),” katanya.
Berita terkait : Tanggapi permintaan kerja di Australia, SEFOPE siapkan naker profesional
Menurutnya, masalah naker keluar dari sistem seperti ini sebelumnya tidak pernah terjadi. Namun, hal ini terjadi akibat dampak dari pandemi Covid-19. Karena, semua perbatasan ditutup dan jika kontrak habis, mereka tidak bisa pulang. Akhirnya, mereka harus keluar dari sistem karena biaya hidup sangat mahal. Untuk itu, mereka harus mencari pekerjaan lain.
Filomeno menyebutkan, jika hal ini terus diterapkan para naker TL di Australia, dampaknya akan berimbas pada calon naker Australia di TL. Perusahaan kontraktor akan kehilangan kepercayaan pada TL.
Untuk menyelesaikkan masalah ini, SEFOPE bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama serta Kedutaan Besar TL di Australia serta perwakilan naker TL di Australia untuk terus mendata dan mendiskusikan masalah tersebut.
Disebutkan, total naker yang keluar dari sistem berjumlah 314. Sebagian dari mereka mengurus sendiri visa perlindungan atau Temporary Protection Visas (TPVs) dan Bridging Visa.
Menurut data SEFOPE, sejak 2016 sampai sekarang, tercatat 15.000 calon naker yang berhasil mengikuti ujian kelayakan dan masuk dalam sistem naker Australia. Rencananya, pada 2022, TL akan mengirimkan sekitar 3.000 naker ke Australia.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz