iklan

POLITIK, KESEHATAN, DILI, HEADLINE

52% penduduk TL terima vaksin dosis kedua

52% penduduk TL terima vaksin dosis kedua

Tenaga media sedang menyiapkan suntikan vaksin yang diberikan pada masyarakat. Fot TATOLI/António Gonçalves

DILI, 16 november 2021 (TATOLI) – Timor-Leste (TL) sudah mencapai 52% penduduknya yang divaksinasi Covid-19 dengan dosis kedua  setara 392.526 orang.

“Hingga kemarin, 15 november, 583.921 orang sudah menerima vaksin dosis pertama, yakni 77,4%. Sementara itu, 52% yang sudah menerima vaksin dosis kedua,” tulis siaran pers yang diakses Tatoli melalui  portal Kementerian Kesehatan.

Dijelaskan, dalam siaran pers tersebut, mengenai vaksin Pfizer, lebih dari 22.468 siswa telah menerima dosis pertama, setara dengan 12,4%.

Berita terkait : Vaksinasi Covid-19 di Timor-Leste capai 50%

TL telah menerima lebih dari satu juta dosis vaksin yang diterima dari COVAX Facility dari negara  Australia, Selandia Baru, Portugal, Jepang, Cina dan Amerika Serikat.

Perlu diingat, Kementerian Kesehatan (MS) mengumpulkan 14.180 dosis vaksin AstraZeneca yang sudah kadaluarsa untuk dimusnahkan pada desember mendatang.

“Kami memiliki 14.180 dosis vaksin AstraZeneca yang masa kadaluarsanya berakhir pada 31 Oktober,” kata juru bicara Komisi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, Danina Coelho, di Caicoli, Dili.

Berita terkait : Masa berlaku 152,250 dosis vaksin AstraZeneca  akan berakhir november ini

Danina mengatakan,   saat ini memiliki 1.009 botol vaksin Astrazeneca, setara dengan 10.090 dosis, yang telah kedaluwarsa pada   9 november  dan ada  13.000 botol vaksin  yaitu 130.000 dosis akan kedaluwarsa pada tanggal 30 november mendatang.

Direktur Otonom Pelayanan Obat-Obatan dan Alat Kesehatan (SAMES), Santana Martins, juga mengatakan bahwa direktur dinas kesehatan kota akan menyampaikan laporan kepada Kementerian Kesehatan, terutama ke sekretariat mekanisme COVAX tentang vaksin yang akan dimusnahkan.

“Dinas kesehatan kotamadya akan mempresentasikan laporan mereka ke sekretariat COVAX untuk dikirim ke direktorat jenderal farmasi untuk dimusnahkan,” tambahnya.

Menurut Santana Martins, Kementerian Kesehatan akan bekerja sama dengan Otoritas Inspeksi dan Pengawasan Aktivitas  Ekonomi dan Sanitasi (AIFAESA), Direktorat Bea Cukai dan Keamanan untuk memusnahkan vaksin tersebut.

“Sesuai jadwal pada bulan ini  SAMES melakukan   penghitungan pada obat dan vaksin kadaluarsa di semua gudang untuk dimusnahkan pada akhir tahun”, tegasnya.

 Reporter : Isaura Lemos de Deus

Editor : Maria Auxiliadora (penerjemah: Armandina Moniz)

 

 

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!