DILI, 08 november 2021(TATOLI)– Ketua Komite Nasional 12 Nopember (CN12 – Comité Nacional 12 de Novembro), Gregorio Saldanha meminta para kaum muda milenial untuk mengikuti semangat juang para pejuang muda yang rela mengorbankan jiwa dan raganya pada tragedi Santa Cruz yang lebih dikenal dengan nama ‘Insiden Dili’ pada 12 nopember 1991.
“Saya berpesan agar semangat para pejuang kita di masa lampau tidak hilang, maka kaum muda milineal harus mengikuti semangat juang para pejuang muda yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk bangsa dan negara pada tragedi Santa Cruz,” kata Ketua CN12 dalam Seminar Nasional bertopik Tragedi 12 November di Aimutin, Dili, senin ini.
Seminar tersebut diselenggarakan Yayasan Aquito Tanque da Guerra dengan tujuan untuk mengingat kembali semangat perjuangan pejuang muda ketika terjadi Insiden Dili. Dengan demikian kaum muda mileneal bisa meneladani semangat juang para pejuang muda dan motivasi bagi kaum muda mileneal dalam meraih kesuksesan di masa depan, baik dalam pendidikan maupun prestasi.
“Para pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk bangsa dan negara sebagai pahlawan. Bagi mereka yang masih hidup hendaknya terus melanjutkan setiap perjuangan yang sudah diperjuangkan para pendahulu kita,”tuturnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Aquito Tanque da Guerra, Lourenço José Cabral menjelaskan, seminar tersebut diselenggarakan untuk memperingati tragedi Santa Cruz pada 12 November 1991 yang pada tahun ini akan genap 30 tahun.
“Saya ingin mengingatkan kembali para kaum muda dengan mendatangkan salah satu pejuang tragedi Santa Cruz agar mengkisahkan kembali pentingnya partisipasi kaum muda pada jaman itu dan bagaimana mereka mengikuti semangat masa lampau,” ungkapnya.
Dia mengingatkan bahwa di jaman sekarang sudah banyak yang lupa akan pengorbanan para pejuang khususnya para pelajar yang meninggal pada tragedi tersebut. Untuk itu, diharapkan dengan seminar tersebut para pelajar bisa lebih menghargai dan menggunakan kesempatan kemerdekaan sebaik mungkin.
Dalam seminar tersebut dihadiri sekitar 100 mahasiswa dan siswa dari berbagai perguruan tinggi di kotamadya Dili seperti UNTL, UNITAL, ICS, UNPAZ dan lainnya.
Yayasan Aquito Tanque da Guerra berjanji akan melakukan pendataan pada semua pelajar yang meninggal selama konflik masa kependudukan Indonesia di Timor-Leste.
Reporter : Cidalia Fàtima
Editor : Armandina Moniz