iklan

POLITIK, BAUCAU, DILI, HEADLINE

PM Taur : Uskup Basílio junjung tinggi identitas Timor-Leste

PM Taur : Uskup Basílio junjung tinggi identitas Timor-Leste

Perdana Menteri (PM), Taur Matan Ruak memberikan penghormatan terakhir kepada Uskup Diosis Baucau, Dom Basílio do Nascimento (Almarhum) di Gereja Katedral, Dili, minggu (31/10). Foto TATOLI/António Gonçalves

BAUCAU, 04 oktober 2021 (TATOLI)— Perdana Menteri (PM) Taur Matan Ruak mengatakan Uskup Diosis Baucau, Dom Basílio do Nascimento (Almarhum) adalah figur yang  sangat menjunjung tinggi identitas Timor-Leste  (TL) di dalam negeri maupun di luar negeri.

PM Taur mengungkapkan hal itu ketika memberi sambutan pada upacara pemakaman Uskup Basílio di Gereja Katedral, Baucau, kamis ini.

PM Taur memberi penghormatan terakhir  kepada Uskup Basílio sekaligus mengucapkan selamat jalan  ke tempat peristrahatan terakhir dan abadi serta menjadi pendoa bagi umat yang ditinggalkannya.

Berita terkait : Uskup Basílio wafat, PM Taur sampaikan  belasungkawa 

“Kita berkumpul di sini untuk memberikan penghormatan terakhir sekaligus mengucapkan selamat jalan kepada saudara kita dan anak lelaki TL yang  terhormat Uskup Basílio do Nascimento yang telah mengakhiri perjalanan hidupnya pada 30 oktober  2021 dan ke tempat peristirahatan terakhir dan abadi,” tuturnya.

Pada bagian lain sambutannya, PM Taur menjelaskan bahwa Uskup Basilio yang lahir di Suai,   kotamadya Covalima, telah mendedikasikan hidupnya untuk melayani Yesus Kristus, dengan belajar di luar negeri dan selalu menjunjung tinggi identitas TL, dengan membagikan cinta dan kasih sayang tulus dan menjalin  hubungan  pertemanan di berbagai tempat yang sudah dilaluinya. Portugal merupakan tempat  ia mengkuduskan dirinya sebagai pastor paroki, guru dan  direktur seminari  besar rohani dan juga sebagai anggota aktif di keuskupan agung.

Berita terkait : Uskup Basílio tutup usia, umat katolik TL bersedih 

Sedangkan Perancis  merupakan tempat ia melanjutkan pendidikan bahasa perancis, teologi pastoral, katekese, dan memberi tanggung jawab juga pada komunitas imigrasi  yang tinggal di Perancis.

PM Taur juga mengatakan ketika Uskup Basílio kembali ke TL, menerima tugas penting dalam struktur Gereja Katolik, selalu menunjukan keberanian melawan perlakuan jahat dan penindasan, demi martabat manusia dalam hak rakyat dan bangsa untuk menentukan nasib sendiri dalam kemerdekaan pada 30 Agustus 1999.

“Takdir dan sejarah memilih Uskup  Basílio sebagai tokoh utama dari gereja katolik untuk bertarung dalam kebebasan nasional, berpendidikan dan mengetahui cara  menggunakan kemampuannya sebagai  Vigário, Administrator Apostolik,  dan juga Uskup Septimunicia dengan membuka jalan pada masa sulit dalam sejarah untuk kemerdekaan TL,” kata Taur.

Berita terkait : Uskup Basílio wafat, Presiden Lú Olo sampaikan belasungkawa

Kepala pemerintahan ini juga mengakui bahwa Uskup Basílio terlibat banyak dalam kemerdekaan negara ini, dengan keberaniannya melawan hal-hal yang menantang kebebasan rakyat dan  mendukung TL hingga merdeka.

“Beliau benar-benar melayani umatnya seperti yang telah ditetapkan dalam gereja katolik, dan selanjutnya menerima tugas besar sebagai Uskup Kotamadya Baucau dan Dili. Ia juga pernah menjadi presiden pertama pada Konferensia Wali Gereja  Timor Leste,” ujarnya.

PM, Taur mengatakan semua tugas yang diberikan merupakan partisipasi dan keinginan melayani negara ini, selama dalam situasi sulit hingga merdeka, dan juga peduli pada kehidupan setiap warga dan keluarga, kemajuan paroki dan komunitas, partisipasi aktif dengan mendirikan hak pemerintah, toleransi  dan demokrasi.

“Pejuang Uskup Basílio mewakili dan simbol dari semangat warga negara TL, berjuang pada hal yang benar, menghadapi tantangan dalam kesulitan dengan mencari dialog dan memahaminya, dengan mencari solusi pada konflik, tidak takut pada dampak yang mempertaruhkan nyawanya,”paparnya.

Ia menyampaikan, apresiasi dan penghormatan negara diberikan melalui penghargaan tertinggi negara yang diberikan Presiden Republik TL.

Pada akhir sambutannya, PM Taur mengajak semua orang untuk memberikan penghormatan terakhir dan mengucapkan selamat jalan kepada Uskup Basílio ke tempat peristirahatan terakhir dan abadi. Ia pergi menuju rumah abadi yang sudah disediakan Tuhan dan menjadi pendoa bagi umat yang ditinggalkannya.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!