DILI, 28 oktober 2021 (TATOLI)—Perdana Menteri (PM) Taur Matan Ruak mengkonfirmasikan bahwa keluarga Max Stahl ingin abu almarhum dibawa pulang ke Timor-Leste (TL) setelah dikremasi di Australia.
“Kami telah menerima informasi, namun tidak secara resmi dan ini terlalu cepat kita sendiri belum mengetahui akan menjadi seperti apa. Keluarga ingin membawa abu mendiang setelah dikremasi,” kata PM Taur usai melakukan rapat mingguan dengan Presiden Republik, Francisco Guterres di di Istana Kepresidenan Republik, Bairopite, Dili, kamis ini.
PM Taur mengungkapkan kesedihannya bahwa kematian Max Stahl dirasa sangat cepat dan tiba -tiba. Untuk itu, pemerintah menyampaikan belansungkawa yang mendalam pada keluarga mendiang untuk tetap kuat dan tabah dalam menghadapi peristiwa ini.
“Pemerintah pun siap untuk memberikan bantuan apapun agar bisa membantu mendiang beristrahat dengan tenang dan damai terutama dalam proses kremasi,” ujarnya.
Seperti yang diketahui, selama hidupnya Max Stahl juga mendirikan Pusat Audiovisualnya sendiri atau lebih dikenal dengan nama Centro Audiovisual Max Stahl Timor-Leste (CAMSTL) dimana didalamnya mengumpulkan anak-anak muda yang bekerja secara sukarelawan untuk membantu arsip negara.
Mengenai hal ini, PM Taur pun mengatakan bahwa pemerintah tidak akan hanya diam pada CAMSTL karena hasil dari kerja mereka selama ini berkontribusi pada arsip negara.
“Ini sudah saya informasikan pada Presiden Republik tentang mereka yang bekerja di CAMSTL dan dalam waktu dekat kami akan lihat bagaimana tetap memantau mereka,” tutupnya.
Berita terkait: Max Stahl wafat, Pemerintah TL sampaikan belasungkawa
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz