iklan

POLITIK, DILI, METRO, SOSIAL INKLUSIF

Perangi krisis iklim, Pemerintah ajak semua orang lestarikan lingkungan

Perangi krisis iklim, Pemerintah ajak semua orang lestarikan lingkungan

Perdana Menteri (PM), Taur Matan Ruak . Foto TATOLI/Francisco Sony

DILI, 26 oktober 2021 (TATOLI)—Berkaitan dengan Hari Lingkungan Hidup  Nasional, Pemerintah Timor-Leste (TL) mengajak masyarakat  untuk   meningkatkan   kesadaran akan tindakan melestarikan lingkungan guna memerangi krisis iklim yang semakin naik.

Perdana Menteri (PM), Taur Matan Ruak  mengatakan tanggal 25 oktober, Pemerintah TL  merayakan Hari Lingkungan Hidup Nasional. Karena itu, PM Taur  mengajak semua orang untuk merenungkan semua yang telah dan akan terus dilakukan di masa depan.

“ Saya minta kepada  otoritas lokal dan warga negara, untuk mempromosikan dan meningkatkan kesadaran  untuk melestarikan lingkungan di negara kita,” kata PM  Taur ketika memberi sambutan pada acara    penyerahan penghargaan “Habali Ambiente” di kantor Kementerian Keungan, Aitaraklaran, Dili,  senin.

Ia menyebutkan, Konstitusi Republik pasal 6 menetapkan bahwa salah satu tujuan negara adalah melindungi lingkungan dan melestarikan sumber daya alam.

“Ini menunjukan bahwa  setiap warga negara berhak untuk hidup dalam lingkungan yang sehat dan menikmati sumber daya alam yang tersedia untuk kelangsungan hidupnya sebagai masyarakat dan bangsa,” kata PM Taur.

Ia menambahkan, Konstitusi Republik pasal 61 juga menegaskan kembali tujuan ini, dengan  menekankan pelestarian dan peningkatan sumber daya alam, dan untuk alasan ini, adalah tugas Negara dan warga negara untuk berkontribusi pada perlindungan dan konservasi sumber daya alam negara tersebut.

Untuk memenuhi amanat konstitusi ini, Pemerintah telah meratifikasi Konvensi dan Protokol PBB yang penting, yaitu: Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, Konvensi PBB untuk Memerangi Penggurunan (desertificação), Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati, Konvensi Wina untuk Perlindungan Lapisan Ozon, Protokol Kyoto dan Protokol Montreal.

Pemerintah bekerja sama dengan lembaga pembangunan mendeklarasikan 44 kawasan yang dilindungi dan juga kawasan laut.

Sementara itu,   Sekretaris Negara untuk Lingkungan, Demetrio de Amaral mengingatkan pada masyarakat bahwa tidak ada waktu lagi waktu  bernegosiasi dengan lingkungan karena sekarang lingkungan menghadapi krisis perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, degradasi lingkungan.

“Di lingkungan sekarang ini kita sedang meminjam air bersih dan udara yang bersih untuk anak-anak kita di masa depan. Untuk itu, kita harus bersama membuat aksi untuk lingkungan,” pintanya.

Ia menegaskan, saat ini sudah ada kemajuan yang dilakukan  pemerintah adalah mengurangi penggunaan plastik di supermarket, mall dan pasar dan digantikan  dengan tas kantong. Hal ini juga memberi hasil nyata bahwa sampah untuk plastic kresek sudah menurun.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!