iklan

POLITIK, INTERNASIONAL

Pantau ancaman penyakit hewan, FAO luncurkan EMPRES-i+  

Pantau ancaman penyakit hewan, FAO luncurkan EMPRES-i+   

Direktur Jenderal FAO, QU Dongyu. Foto google

DILI, 25 oktober 2021 (TATOLI)–  Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) meluncurkan sistem informasi global baru bernama EMPRES-i+. Sistem tersebut bertujuan  meningkatkan intelijen, prakiraan dan peringatan dini dan memungkinkan negara untuk memantau penyebaran penyakit dan risiko wabah baru untuk hewan.

Melalui  siaran pers yang diakses Tatoli  di portal resmi FAO pada 22 oktober ini menjelaskan, dunia harus waspada terhadap ancaman baru dari penyakit hewan, dengan Covid-19 menggarisbawahi perlunya kewaspadaan yang lebih besar.

“Kita perlu memprioritaskan dan memperkuat sektor kesehatan hewan. Sistem kesehatan hewan internasional dan nasional yang kuat adalah kunci untuk mencegah penyakit, memastikan makanan yang aman dan bergizi, dan melindungi kepentingan petani,” kata Direktur Jenderal FAO, QU, Dongyu pada acara peluncuran sistem EMPRES-i+.

Dia menjelaskan, dunia yang terglobalisasi dan sangat terhubung saat ini memungkinkan penyebaran penyakit yang cepat lintas batas. Dalam konteks ini, sistem intelijen penyakit harus jauh lebih efisien dalam menangkap data besar, jauh lebih sensitif untuk mendeteksi kejadian yang tidak biasa, dan memiliki kemampuan untuk berbagi informasi dengan cepat.

Sistem berbasis web baru akan lebih mendukung negara-negara dalam mengidentifikasi dan mengurangi ancaman penyakit hewan yang serius.

EMPRES-i+ menggantikan versi sebelumnya, EMPRES-i, yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2004 dan telah digunakan secara luas oleh ratusan pemangku kepentingan mulai dari komunitas lokal hingga mitra pembangunan global.

Fitur platform yang ditingkatkan meliputi, pertama platform berbasis cloud dengan kemampuan untuk menautkan ke platform data lain dari sektor kesehatan masyarakat, kesehatan hewan, dan lingkungan. Ini akan membantu pengguna untuk dengan mudah mengakses data dari sektor lain, dan menggunakan informasi yang mereka butuhkan untuk analisis lebih lanjut.

Kedua analitik data canggih bagi pengguna untuk mengidentifikasi peristiwa dan tren penyakit dengan mudah. Selain itu, ini juga akan membantu negara-negara untuk merencanakan pendekatan pengendalian penyakit dan intervensi target mereka.

Ketiga, fungsi peringatan dini untuk memungkinkan negara memantau penyebaran penyakit dan risiko wabah baru. Dari fungsi ini, negara-negara akan dapat mempersiapkan kemungkinan wabah penyakit sejak dini.

FAO menganggap kesehatan hewan sangat penting untuk ketahanan pangan dan gizi dan untuk mencapai banyak Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama yang terkait dengan peningkatan produksi, pengentasan kemiskinan, mengakhiri kelaparan dan memastikan kehidupan yang sehat untuk semua.

Pekerjaannya pada kesehatan hewan adalah bagian dari pendekatan One Health terpadu yang berfokus pada pengelolaan risiko pada antarmuka antara hewan, manusia, dan tumbuhan.

Di antara penyakit hewan utama saat ini yang mengancam ketahanan pangan dan mata pencaharian, adalah African Swine Fever, yang menurut Bank Pembangunan Asia, telah menimbulkan kerugian di wilayah antara $55 miliar hingga $130 miliar, dan baru-baru ini juga mencapai Amerika.

Direktur Jenderal FAO mengaitkan pentingnya peluncuran sistem baru menyoroti bagaimana kekuatan teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk tujuan produksi, nutrisi, lingkungan dan kehidupan yang lebih baik bagi semua, tidak meninggalkan siapa pun.

“EMPRES-i+ baru menggarisbawahi nilai sistem informasi peringatan dini untuk meningkatkan kehidupan dan mata pencaharian. Tapi ini hanya bisa dicapai melalui berbagi informasi kolektif dan tindakan dini,” katanya dalam tulisan portal resmi FAO.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!