DILI, 21 oktober 2021 (TATOLI)– Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) FONGTIL, Daniel dos Santos meminta Sekretariat Negara urusan Seni dan Budaya (SEAK) untuk mengklarifikasi pertunjukan tarian tikar yang ditampilkan di Expo Dubai 2020.
Direktur FONGTIL, Daniel mengutarakan hal itu terkait pertunjukan tarian tikar yang digelar Kelompok Sanggar Santo Antonio pada event Expo Dubai 2020.
“Kami akan mengajukan surat klarifikasi pada SEAK dan Kelompok Sanggar Santo Antonio untuk menjelaskan tarian dan aksesoris yang digunakan selama pertunjukan merepresentasikan identitas Timor- Leste atau tidak?,” jelas Daniel kepada wartawan di Kantor KAK, Farol, Dili, kamis ini.
Menurutnya, Expo Dubai 2020 adalah sebuah event internasional yang dihadiri berbagai kalangan dan negara di dunia. Karena itu, diharapkan setiap pertunjukan tidak memberikan dampak negatif kepada kredibilitas negara dan warga TL di mata dunia.
“Kita semua mengetahui budaya TL seperti apa. Untuk itu kita ingin mereka memberi pernyataan pada publik agar orang lain tidak mengatakan bahwa TL menjiplak tarian negara lain,” ungkapnya.
Ia menambahkan, FONGTIL memiliki anggota organisasi yang berfokus pada budaya dan seni seperti Timor Aid dan Kelompok Leziaval. FONGTIL akan meminta kepada kedua organisasi ini untuk melakukan pengkajian kembali menurut data yang sudah ada untuk mengetahui pertunjukan tersebut milik TL atau tidak.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz