DILI, 04 oktober 2021 (TATOLI)—Pemerintah melalui Sekretaris Negara urusan Seni dan Budaya (SEAK), Teófilo Caldas mengatakan perusahaan ENI membantu dana $10 juta untuk konstruksi perpustakaan nasional di Hudi Laran Dili.
“Anggaran untuk konstruksi perpustakaan nasional dari perusahaan internasional ENI, yang sudah sepakat dengan pemerintah TL sejak 2009. Perusahaan ENI adalah perusahaan pengeboran minyak bumi di kitan/ laut timor,” kata Teófilo kepada wartawan di Farol, Dili, senin ini.
Ia menambahkan, SEAK, Otoritas Nasional Petrolium dan Mineral (ANPM) dan tim perusahaan ENI melaporkan kepada Perdana Menteri (PM), Taur Matan Ruak bahwa, proses tenderisasi untuk konstruksi perpustakaan nasional telah mencapai 90% lebih.
“Sejak tahun 2019, kita telah menyelesaikan saluran air dan pagar, karena pandemi Corona virus, sehingga menghambat proses pelaksanaan. Namun, hari ini kami bisa melaporkan informasi yang baik pada beliau karena proses tenderisasi sudah mencapai 90% lebih,” ujarnya.
Dikatakan, dalam akhir tahun 2021 mengumunkan perusahaan yang menang tender dan tahun 2022 dapat meluncurkan batu pertama untuk konstruksi bangunan tersebut di Hudi-laran, Dili.
“Tahun 2017 kita sudah luncurkan batu pertama untuk kontrusksi pada saluran air/ drainase, pagar, dan selesai pada tahun 2019. Sekarang kita hanya menunggu tenderisasi dari perusahaan ENI sehingga dapat melanjutkan pada proses kontruksi bangunan,” kata Teófilo.
Ia menambahkan tujuan utama membangun perpustakaan nasional tersebut untuk memfasilitasi semua masyarakat, khususnya para remaja dan pelajar, bisa mengakses dan membaca buku di perpustakaan. Karena menurutnya pembaca di TL sangat berkurang sehingga pemerintah berkomitmen untuk mendirikan perpustakaan.
Selain itu, Country Manager Perusahaan ENI, Angelina Baptista Branco mengatakan, dalam pertemuan dengan PM Taur, ENI tetap berkomitmen untuk membantu pemerintah TL meski saat ini tidak ada produksi minyak bumi, karena sebelumnya sudah ada kontrak dengan ANPM dan SEAK.
Menurutnya, proses tenderisasi harus sesuai dengan politik perusahaan ENI dan proses tenderisasi dilaksanakan ENI, dan proses akhir akan diberikan tanggungjawab kepada ANP.
“Tender tersebut dibuka umum, untuk perusahaan lokal dan internasional, sehingga ada 18 perusahaan yang berkompetisi. Namun saat diseleksi ada enam perusahaan dan diseleksi kembali sehingga menjadi satu perusahaan yang bisa lolos untuk konstruksi,” lanjutnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz