iklan

POLITIK, DILI, SOSIAL INKLUSIF

Pemerintah survey tanah dirikan tempat pengungsi

Pemerintah survey tanah dirikan tempat pengungsi

Perdana Menteri, Taur Matan Ruak melakukan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perencanaan dan Kewilayahan, Jose Maria dos Reis di kediaman Perdana Menteri, Farol, Dili, senin (04/10). Imajen Tatoli/Francisco Sony

DILI, 04 oktober 2021 (TATOLI)—Pemerintah melalui Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perencanaan dan Kewilayahan, Jose Maria dos Reis mengatakan saat ini pemerintah melakukan survei  tanah untuk membangun   tempat pengunsian bagi korban bencana alam yang terjadi pada 4 april lalu.

Dia menjelaskan, untuk membangun  tempat pengunsian tersebut tanggungjawab ada pada  Sekretaris Negara urusan Perlindungan Sipil (SEPS), Kementerian Administrasi Negara (MAE) dan Sekretaris Negara urusan pertanahan.

“Kementerian Administrasi sudah lakukan survei dan ada sekitar 131 keluarga yang saat ini tinggal di tempat pengungsian sementara. Namun,  dari keluarga tersebut sekitar 60 lebih keluarga kembali pulang dan 60 lebih keluarga tidak ada tempat tinggal,” kata José Maria dos Reis, pada wartawan usai bertemu Perdana Menteri, di Farol, Dili, senin ini.

Jose Reis   meminta kepada  SEPS dan MAE, mencari solusi agar dapat memberikan tempat tinggal pada korban bencana alam yang terjadi pada 4 april lalu da hingga kini mereka tidak memiliki   tempat tinggal di Dili.

“Proses saat ini lakukan survei  pada tanah, agar bisa mendirikan tempat pengungsian pada mereka, dengan tujuan untuk mengantisipasi jika terjadi bencana lagi,” tuturnya.

Menurut rencana,  tempat pengungsian dengan multifungsi akan didirikan di Dili, dan selanjutnya di semua kotamadya.

Selain itu,  Sekretaris Negara Urusan Perlindungan Sipil (SEPS), Joaquim Jose Gusmão dos Reis mengatakan, setelah Dewan Menteri  menyetujui untuk membangun tempat pengungsian, maka SEPS bekerjasama dengan kementerian  terkait untuk membangunnya.

“Tempat tersebut siap dibangun dimana saja, jika pihak  pertanahan  telah mengindentifikasi tanah untuk dirikan tempat pengungsian,” ujarnya.

Ia juga meminta pada korban bencana alam yang saat ini tidak ada tempat tinggal di kota Dili, untuk pulang ke  kotamadya masing-masing, dan pemerintah akan membantu peralatan konstruksi dan transportasi.

“Bagi keluarga yang belum pulang, kita mencari solusi lain dengan memberikan tempat tinggal, dan saat ini cara yang dilakukan SEPS  memberikan mediasi pada mereka untuk tinggal di tempat yang aman dari bencana alam,”ucapnya.

Disebutkan, ada 131 keluarga dengan total 701 anggota keluarga yang tinggal di enam tempat pengungsian, seperti Dom Bosco, Manleuana, Hera, Metiaut dan lainnya.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!