iklan

EKONOMI, POLITIK, SOSIAL INKLUSIF

KOICA dan MAP pilih tiga kotamadya tingkatkan hortikultura

KOICA dan MAP pilih tiga kotamadya tingkatkan hortikultura

Organisasi Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA) dan Kementerian Pertanian dan Perikanan (MAP) menandatangani nota kesepahaman tentang “Peningkatan Rantai Nilai Pertanian Melalui Partisipasi Petani di Timor-Leste (TL), di Aula Kementerian Keuangan, Dili, jumat (24/09). Foto TATOLI/Egas Cristóvão

DILI, 24 september 2021(TATOLI)—Organisasi Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA) bersama Kementerian Pertanian dan Perikanan (MAP) telah memilih tiga kotamadya yakni, Aileu, Ainaro dan Liquica untuk dijadikan program percontohan untuk meningkatkan hortikultura.

Kerjasama ini disahkan melalui tanda tangan nota kesepahaman tentang “Peningkatan Rantai Nilai Pertanian Melalui Partisipasi Petani di Timor-Leste (TL)” antara Perwakilan KOICA di TL, Eunju Cha dan Menteri Pertanian dan Perikanan, Pedro dos Reis di Aula Kementerian Keuangan, Aitarak-Laran, Dili,  jumat ini.

Perwakilan KOICA di TL, Eunju Cha mengatakan pihaknya  menjalin kerjasama yang erat dengan TL untuk pembangunan sosial dan ekonomi sejak kemerdekaan pada 2002. Proyek baru ini merupakan kerjasama pertama di bidang Pertanian antara TL dan Korea.

Ia mengatakan, pertanian menopang mata pencaharian sekitar 80% penduduk TL. Karena, pertanian merupakan bidang pengembangan prioritas dari Rencana Pembangunan Strategis TL 2011-2030.

“Sementara Korea telah mendukung TL untuk pembangunan pedesaan dengan Saemaul Undong (Gerakan Desa Baru) sejak 2016. Proyek baru ini akan difokuskan pada pertanian sebagai program pembangunan ekonomi, dengan tujuan meningkatkan pendapatan keluarga petani di tiga kotamadya, Aileu, Ainaro dan Liquica,” ungkap Eunju Cha dalam pidatonya di acara tersebut.

Ia menambahkan, seperti banyak negara berkembang, bagi Korea juga, kemiskinan pedesaan adalah salah satu masalah paling kritis yang harus ditangani pada tahap awal pembangunan ekonomi setelah perang Korea pada 1950-an.

Sejak tahun 1960-an, dia melanjutkan, bahwa  pemerintah Korea terus mengembangkan dan menerapkan kebijakan pembangunan pertanian jangka menengah dan panjang dengan berinvestasi pada basis produksi, infrastruktur fisik dan sistem organisasi dan kelembagaan.  Hasilnya, Korea dinilai sebagai model yang sukses dalam pembangunan pertanian dan pengurangan kemiskinan di daerah pedesaan.

“Sebagai Country Director KOICA, saya sangat senang bisa berbagi pengalaman pembangunan pertanian dengan TL melalui proyek kerjasama ini. Kami yakin bahwa proyek ini akan menjadi sukses besar berkat dukungan tak ternilai dari Pemerintah TL,” ucapnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian dan Perikanan, Pedro dos Reis mengatakan, rencana untuk kerjasama ini  adalah hasil dari diskusi yang telah dilakukan antara KOICA, Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama, Kementerian Keuangan, MAP serta Pemerintah Korea untuk melakukan studi demi menilai daerah yang memiliki potensi untuk hortikultura.

“Proses ini direalisasikan setelah para teknis melakukan studi dan telah memilih daerah mana yang memiliki potensi.  Ada tiga kotamadya dan dana untuk program ini sebesar $6 juta yang akan direalisasikan selama empat tahun,” jelas Pedro.

Dia menjelaskan, MAP  telah melakukan pengajuan untuk memperluas program tersebut di kotamadya lain namun, dibutuhkan proses yang panjang karena harus melalui studi selama dua tahun.

Dilain pihak, Direktur Pertanian Kotamadya Ainaro, Natalia de Orleans Amaral mengungkapkan Kotamadya Ainaro memiliki 21 desa yang berpotensi untuk hortikultura.  Namun,  hasil studi dari KOICA dan teknik dari MAP memilih desa Horaiki’ik di post administratid Maubisse sebagai daerah untuk program percontohan.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!