DILI, 24 september 2021 (TATOLI)—Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Timor-Leste (TL), Sahat Sitorus menemui Perdana Menteri (PM) Taur Matan Ruak untuk membahas masalah pelintas batas ilegal dan kerjasama aparat keamanan kedua negara di area perbatasan di masa pandemi Covid-19.
Berita terkait : Cegah pelintas ilegal, pemerintah perketat penjagaan perbatasan RI-TL
“Banyak hal penting yang kita bahas dengan beliau. Pertama soal peningkatan pengawasan di perbatasan. Kita lakukan dengan diplomasi tingkat tinggi, dalam arti tidak ada yang tercerai. Kita perlu mendorong agar kasus-kasus pelintas ilegal bisa dihentikan,” kata Dubes Sahat Sitorus kepada wartawan, usai bertemu dengan PM Taur Matan Ruak di kediamannya, Farol, Dili, jumat ini.
Menurutnya, pihak imigrasi di perbatasan RI-TL perlu diberi pembelajaran dan pencerahan agar dapat mencegah terjadinya pelintas batas ilegal dimasa yang akan datang. Selain itu, aparat keamanan dari kedua negara perlu meningkatkan penjagaan selama Covid-19.
Berita terkait : Daniel : Kenakan sanksi berat pada pelintas batas ilegal
“Karena jika memberikan kemudahan maka pelintas ilegal akan terus mempersulit pemerintah. Tetapi dengan kerja sama yang baik kita terus dorong aparat keamanan kedua negara yaitu PNTL, TNI dan UPF dapat menjalankan tugasnya dengan baik selama Covid-19,” jelasnya.
Ketika ditanya soal keputusan pemerintah TL untuk menempatkan F-FDTL di perbatasan RI-TL, Dubes Sahat Sitorus mengatakan tidak ada masalah bagi Indonesia. Itu justeru mempermudah koordinasi dan komunikasi antar mereka (TNI, PNTL dan UPF) untuk meningkatan pengawasan bersama.
Berita terkait : Cegah pelintas ilegal, pemerintah segera tempatkan pasukan F-FDTL di perbatasan TL-RI
“Kita usulkan untuk membantu dan menambah anggota tentara dan UPF, dengan melaksanakan pengawasan lewat drone atau apa saja. Karena untuk awasi 100 kilometer lebih, sangat sulit untuk menjaganya, jika hanya dijaga 500 orang,”kata Dubes Sahat Sitorus.
Sahat Sitorus juga mengatakan untuk mencegah agar tidak terjadi kasus pelintas batas ilegal dan penyelundupan barang maupun orang, maka masyarakat di perbatasan perlu diberikan kesadaran lewat sosialisasi agar bisa memahami bahaya dari penyeludupan, kejahatan, penyeludupan narkorba dan lain-lain.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz