iklan

POLITIK, INTERNASIONAL

SEPS dan UN Women fasilitasi pelatihan ToT untuk 12 mediator

SEPS dan UN Women fasilitasi pelatihan ToT untuk 12 mediator

Sekretariat Negara urusan Perlindungan Sipil (SEPS) melalui Direktorat Nasional Pencegahan Konflik Masyarakat (DNPKK) memfasilitasi pelatihan Training of Traininers (ToT) tentang Pencegahan dan Penyelesaian Konflik yang Sensitif Gender untuk 12 mediator di Aula Delta Nova, rabu (22/09). Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 22 september 2021 (TATOLI)—Sekretariat Negara urusan  Perlindungan Sipil (SEPS) dengan dukungan  UN Women  memfasilitasi pelatihan Training of Traininers (ToT) tentang Pencegahan dan Penyelesaian Konflik yang Sensitif Gender untuk 12 mediator.

Sekretaris Negara urusan  Perlindungan Sipil, Joaquim José Gusmão dos Reis Martins mengatakan, ke-12 mediator tersebut  dipilih dari Direktorat Nasional Pencegahan Konflik Masyarakat (DNPKK) di SEPS. Mereka  datang dari seluruh kotamadya kecuali Manatuto dan RAEOA.

“Kami bersama UN Women lakukan pelatihan untuk para mediator yang sudah diseleksi dan memiliki kapasitas untuk ikuti ToT.  Mereka  nantinya akan  memberikan pelatihan kepada masyarakat dan  instansi publik untuk menyelesaian masalah,” kata Joaquim kepada wartawan di Delta Nova, Dili,  rabu ini.

Dikatakan, selain memberikan pelatihan, UN Women juga mendanai program pelatihan tersebut dengan dana sebesar $60.000 di DNPKK dan juga mempersiapkan rencana sampai pada 2025.

Sementara itu, Analisis Program untuk Perdamaian dan Keamanan Perempuan di UN Women Timor-Leste, Leonia Tecla da Silva mengatakan pelatihan ini berfokus pada  masalah di area sensitif gender, konflik masyarakat, kasus, analisis konflik dan proses untuk menyelesaikannya.

“Kita ingin semua orang berpartisipasi dalam proses mediasi dan membentuk kedamaian. Dilihat prosentasi  ada 46% wanita  berpartisipasi dalam pelatihan ini. Mereka dari instasi pemerintah, khususnya di DNPKK,” jelas Leonia.

Dilain pihak, peserta  ToT, Julião Fernandes mengatakan,  pelatihan ini sangat penting karena akan meningkatkan kapasitas dalam mediasi layanan gender yang bekerjasama dengan ototritas lokal dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam menyelesaikan konflik di masyarakat.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!