iklan

EKONOMI, POLITIK, INTERNASIONAL

Selama pandemi, Jepang telah bantu $16 juta untuk TL

Selama pandemi, Jepang telah bantu $16 juta untuk TL

Foto google

DILI, 22 september 2021 (TATOLI)—Sejak pandemi Covid-19 melanda Timor-Leste (TL) pada awal  2020, Pemerintah Jepang melalui Kedutaan Besarnya di TL telah memberikan  bantuan dana sebesar $ 16 juta pada pemerintah TL.

Berita terkait : Jepang beri $3 juta pada WFP dukung ketahanan pangan di TL

Duta Besar Jepang untuk TL, Masami Kinefuchi mengatakan saat pandemi Covid-19 menyebar  di  TL, Jepang dengan cepat menanggapi kebutuhan negara ini dengan memberikan bantuan darurat.

Dikatakan, bantuan diberikan melalui Organisasi Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF),  Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA), Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Bank Pembangunan Asia (ADB), Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) dan Bank Dunia yang menawarkan banyak proyek.

Berita terkait : UNICEF-Jepang bantu kapasitas pendingin  vaksin Covid-19 di TL  

“Secara keseluruhan, bantuan terkait Covid-19 dari Jepang telah terakumulasi menjadi lebih dari $16 juta. Selain itu, Jepang menyerahkan 168.000 dosis vaksin AstraZeneca yang diproduksi di Jepang,” kata Dubes Jepang dalam sambutannya  pada  acara penandatanganan pertukaran nota  kerjasama dengan WFP di Hotel Timor, selasa.

Dia menjelaskan, bantuan diberikan sebagai tanggapan atas dampak bencana alam yang terjadi pada 4 april lalu. Jepang pertama memberikan 5.000 selimut dan bantuan darurat lainnya. Pemerintah Jepang juga mendanai $1 juta untuk program “Hamutuk Servi Komunidade” yang dilaksanakan bersama ADB dan UNDP.

Berita terkait : 168.000 vaksin dari Jepang tiba di Timor-Leste

Menurutnya, tim ahli JICA saat ini sedang melakukan tur guna memeriksa infrastruktur di seluruh negeri untuk membuat rencana pemulihan infrastruktur yang rusak. Karena  itu, pekerjaan rehabilitasi akan segera menyusul.

Berita terkait : Dubes Jepang serahkan vaksin AstraZeneca kepada PM Taur

Dia menambahkan, sejak Jepang menjadi tuan rumah pertemuan donor pertama untuk TL pada tahun 1999 di Tokyo, Jepang telah menjadi mitra pembangunan utama bagi TL selama lebih dari 20 tahun. Kerja sama bilateral ini difokuskan pada pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia melalui JICA.

“Kami memahami ada kebutuhan lain, dan melaksanakan banyak proyek lain untuk memenuhi berbagai tuntutan bermitra dengan organisasi PBB dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),” katanya.

Berkenaan dengan masalah ketahanan pangan, katanya, pemerintah Jepang  mendukung masyarakat TL   memperluas sistem irigasi di Maliana dan Laleia. Jepang terus menawarkan bantuan teknis meningkatkan produksi beras. Melalui LSM, Jepang juga mempromosikan produksi Ohakahur, topping bergizi untuk nasi dan kentang, yang digunakan untuk program ‘Merenda Eskolar’.

Dikatakan, Jepang juga mendanai proyek penyediaan air bersih untuk sistem air utama seperti di Be’e mos di Lahane, dan Benamauk di Dili serta lainnya di kotamadya dan komunitas yang berbeda. Sebagai proyek terkait Covid-19, kami mendukung program ‘Cesta Bazika’ melalui ADB dan UNDP dengan dana $1 juta.

“Sebagai Duta Besar Jepang, saya akan meyakinkan Jepang dan rakyat Jepang akan terus menjadi sahabat sejati TL dan rakyatnya. Kami akan terus membantu pembangunan bangsa untuk tahun-tahun mendatang. Apa pun yang kami bisa dengan semangat solidaritas dan persahabatan sejati, kami akan tetap membantu,” tuturnya.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!