DILI, 15 september 2021 (TATOLI)– World Food Programme (WFP) merekomendasikan kepada pemerintah Timor-Leste (TL) melalui Kementerian Pendidikan untuk menerapkan Meal Collection Program (MCP – Program Pengumpulan Makanan) bagi anak-anak pada saat sekolah ditutup.
WFP mendesak pemerintah untuk mendistribusikan makanan bergizi untuk anak-anak melalui program MCP, disaat semua sekolah ditutup sementara karena pandemi.
Country Director WFP, Dageng Liu mengatakan, sekitar 80 negara telah melaksanakan program penyediaan makanan bagi anak-anak karena keluarga kehilangan pendapatan tetap akibat cuaca deras, Covid-19 dan konflik.
Ia menambahkan, MCP ini bermanfaat untuk mengurangi gizi buruk di dalam negeri dan juga anak-anak dapat mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Dageng Liu minta pemerintah untuk memutuskan opsi yang akan digunakan untuk program ini, agar anak-anak dapat mengambil makanan kemasan untuk dikonsumsi di rumah setiap hari selama satu bulan. Selain itu, dibagikan uang tunai bagi keluarga untuk membeli makanan di supermarket.
“Perkiraan untuk setiap siswa dapat dikenakan biaya $0,50 sen per hari dan $ 5,00 selama satu minggu. Semua siswa SD hingga SMP layak untuk MCP, ,”katanya.
Berdasarkan pantauan WFP, program MCP ini disesuaikan dengan program Kementerian Sosial dan Inklusif yang telah dilaksanakan yaitu Generasi Baru “Bolsa Da Mae”. Program MCP ini telah diperkenalkan WFP kepada pemerintah TL dan diharapkan akan segera diimplementasikan di negara ini.
Ia menambahkan bahwa pangan yang kaya gizi dan ketahanan pangan ditujukan untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai tujuan Zero Hunger pada tahun 2030 membutuhkan solusi dan kepemimpinan politik dan investasi.
Program ini bertujuan membantu masyarakat rentan mengakses makanan bergizi dan mengurangi gizi buruk. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya mendukung masyarakat rentan dalam program stimulasi dan pemulihan ekonomi termasuk program transfer besar-besaran melalui subsidi tunai dan ‘Cesta Basica’.
Gangguan rantai pasokan pangan global telah mengirimkan peringatan yang kuat untuk mempromosikan dan mendiversifikasi produksi pangan lokal di TL dimana 2/3 dari konsumsi beras bergantung pada impor.
Disebutkan berdasarkan Survei Pangan dan Gizi Timor-Leste 2020 menunjukkan tren peningkatan status gizi anak di bawah 5 tahun, dengan penurunan stunting (terlalu pendek untuk usia), dari 50% menjadi 47%, wasting ( terlalu kurus untuk tinggi badan) dari 11% menjadi 9%. Meskipun ada peningkatan, angka stunting tetap menjadi salah satu yang tertinggi di dunia dan di Asia Tenggara.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz