DILI, 03 september 2021 (TATOLI)- Centro Nacional Chega, IP (CNC l.P) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memberikan layanan pengobatan kesehatan kepada para korban pejuang kemerdekaan di Timor-Leste.
Direktur Eksekutif CNC, Hugo Maria Fernandes mengatakan sebelumnya pada 2019, pihaknya telah bekerja sama dengan Kemenkes untuk memenuhi laporan dari Chega dengan memberikan tanggung jawab kepada Kemenkes untuk melaksanakannya.
“Rekomendasi dari Chega, bagaimana Kemenkes dapat memberikan pelayanan kesehatan umum yang baik kepada semua masyrakat. Penandatanganan MoU ini bertujuan memberikan pengobatan pelayanan kesehatan khususnya kepada para korban kemerdekaan dengan memfasilitas layanan kesehatan untuk mereka,” kata Hugo Maria Fernandes melalui keterangan pers di Balide Dili, jumat ini.
Menurutnya, selama perang yang terjadi di TL, maioritas rakyat TL yang terlibat, baik laki-laki maupun perempuan. Waktu itu, mereka juga menjadi korban sehingga mengalami ganguan kesehatan setelah kemerdekaan. Maka, mereka membutuhkan pelayanan pengobatan kesehatan yang baik, dan selama ini juga Kemenkes memberikan pelayanan pada para veteran. Untuk itu, CNC bekerja sama dengan Kemenkes untuk membantu para korban yang mengalami ganguan kesehatan.
Dia menjelaskan, pihaknya dan Kemenkes akan mendirikan kembali tempat rehabilitasi di kotamadaya agar bisa memberi fasilitas dan mempermudah mereka untuk mengakses layanan kesehatan dan melakukan pengobatan pada mental dan fisik dari tingkat nasional maupun di desa.
“CNC dan Kemenkes akan menjamin kemajuan dari program tersebut melalui seminar dan publikasi agar dapat mengimplementasikan rekomendasi dari Chega tentang para korban yang rentan termasuk menfasilitasi melalui MoU ini,” katanya.
Ia memaparkan dari kerja sama ini, CNC akan memberikan data yang selama ini dikumpulkan dari pendaftaran para korban, dan hasilnya segera diberikan pada Kemenkes.
“Para petugas kesehatan di semua post kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Tanggung jawab kami, mempersiapkan data dari daftar laporan dan kartu para korban, untuk diberikan pada Kemenkes sehingga para korban dapat melakukan mengakses pelayanan yang darurat, dan petugas kesehatan bisa memberikan pelayanan mulai dari nasional hingga di pedesaan,” ucap Hugo Maria Fernandes.
Menurut data para korban yang telah dikumpulkan CNC berjumlah 2.000. Jumlah para korban tersebut diperlukan untuk melakukan pelayanan pengobatan fisik dan mental.
“Ada 26 korban yang dengan kondisi ganguan mental. Saat ini melakukan pengobatan di PRADET. Namun, perlu diketahui bahwa masih banyak lagi dan kita memerlukan dukungan dari keluarga untuk bisa menceritakan kisah dari korban tersebut agar bisa mengetahuinya,” ungkapnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz