DILI, 19 agustus 2021 (TATOLI)— Sekretaris Negara untuk Perlindungan Sipil (SEPS) dan mitra UN Women mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan kelanjutan program perempuan untuk keamanan dan perdamaian.
“Kami sedang membahas rencana tahap kedua peran perempuan untuk keamanan dan perdamaian. Rencana ini akan diluncurkan pada akhir tahun ini”, kata Sekretaris Negara Perlindungan Sipil, Joaquim Gusmão, kepada TATOLI ketika ditemui di ruang kerjanya, Kaicoli, Dili, kamis ini.
Dikatakan, program ini untuk memberikan pentingnya peran perempuan dalam mediasi konflik dan hadir di seluruh wilayah.
Joaquim Gusmão mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan program tersebut. Untuk saat ini sudah ada Direktorat Pencegahan Konflik SEPS yang memberikan pelatihan kepada lembaga-lembaga Negara untuk mempromosikan kesetaraan gender.
Disebutkan, fase pertama program ini sudah berakhir pada 2020 dan didukung Organisasi Wanita Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN WOMEN) selama empat tahun.
Perwakilan UN Women di Timor-Leste, Adelia M.P Guterres mengatakan, program ini diikuti organisasi masyarakat sipil seperti Fokupers, Alola Foundation, dan lain-lain.
“Program prioritas resolusi ditujukan untuk pencegahan, partisipasi, perlindungan dan pembangunan perdamaian serta partisipasi perempuan dalam kesetaraan gender”, tuturnya.
Dia menyebutkan, dana yang dialokasikan UN Women untuk program tahap pertama sebesar US$7,4 ribu dan tahap kedua senilai US$60 ribu untuk tahun 2021 – 2025.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz