iklan

POLITIK, KESEHATAN, HEADLINE

Vaksin pertama tidak efektif, 773 orang divaksin ulang

Vaksin pertama tidak efektif, 773 orang divaksin ulang

Foto google

DILI, 13 agustus 2021 (TATOLI)—Kepala Umum Kesehatan Rumah Sakit Nasional (HNGV), Dr. Alito Soares mengatakan tim vaksinasi akan memvaksin ulang 773 orang karena vaksin yang diberikan sebelumnya tidak efektif.

Dari angka tersebut setelah petugas kesehatan melakukan identifikasi  beberapa orang yang menerima vaksin Covid-19 di HNGV  mulai dari tanggal 10 sampai 15 juni 2021.

“Otoritas yang bertanggung jawab atas vaksin Covid-19, siap untuk  lakukan vaksin ulang  kepada warga yang sudah terima vaksin tetapi tidak efektif setelah  mendapat perintah dari Menteri Kesehatan,” kata Dr. Alito Soares pada wartawan di HNGV Bidau Dili, jumat ini.

Ia menambahkan beberapa orang yang telah menerima vaksin tidak efektif terdiri dari profesional kesehatan, keluarga dari profesional kesehatan, beberapa dari mitra kesehatan dan masyarakat.

“Vaksin yang tidak efektif disebabkan  perubahan temperatur yang berkurang dari 10, sehingga  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan identifikasi,” katanya.

Ia menyebutkan   dari 773 orang yang menerima vaksin tidak efektif disebabkan temperatur suhu, dan 87 lagi membeku disebabkan temperatur, terdiri dari 27 vial, vaksin dosis  pertama dan 60 vial vaksin dosis  kedua, dan vaksin tersebut tidak digunakan untuk vaksinasi namun langsung disimpan di tempat yang aman.

Sementara itu,   Menteri Kesehatan (Menkes) Odete Maria Freitas Belo mengatakan, vaksin yang tidak efektif karena suhu temperatur berkurang dari empat sampai sepuluh. Itu disebabkan oleh listrik yang tidak memadai.

“Dari Kementerian Kesehatan melalui HNGV minta kepada masyarakat yang telah menerima vaksin pada tanggal tersebut untuk divaksinasi ulang ,”kata Menkes.

Menkes menjelaskan, pada april lalu, HNGV menerima vaksin 200 vial, dan 80 vial sudah digunakan pada masyarakat yang melakukan vaksinasi di HNGV.

“Saya ingin menjelaskan lagi bahwa tidak semua vaksin membeku karena di dalam kardus terdapat satu sampai dua vial yang membeku, dan yang lain masih bisa digunakan.  Namun setelah petugas kesehatan melihat kembali adanya suhu temperatur kulkas yang disimpan vaksin Covid-19 menurun hingga 10, maka langsung memberi laporan pada direktur dan WHO.

Berdasarkan data Pusat Intregasi Manajemen Krisis (SIJK) menyebutkan  semua penduduk yang sudah divaksin sampai 13 agustus sekitar 457,703 (44.4%) untuk dosis pertama, dan 122,407 (16.2%) untuk dosis  kedua.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor: Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!